digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2013_TA_PP_WILLY_KIESIN_1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2013_TA_PP_WILLY_KIESIN_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_WILLY_KIESIN_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_WILLY_KIESIN_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_WILLY_KIESIN_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_WILLY_KIESIN_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_WILLY_KIESIN_1-BAB_6.pdf
PUBLIC Alice Diniarti


Anjungan lepas pantai menjadi infrastruktur yang penting di dalam mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di daerah lepas pantai. Anjungan tipe jaket terutama umum dipergunakan di Indonesia yang memiliki wilayah dengan perairan berkedalaman dangkal dan sedang. Salah satu masalah yang umum terjadi pada anjungan tipe ini adalah fenomenana scouring, yaitu peristiwa penggerusan partikel sedimen di sekitar bangunan lepas pantai akibat keberadaan struktur mengganggu pola aliran arus di sekitar struktur. Di dalam melakukan perencanaan dan analisis terhadap anjungan tipe ini maka perlu untuk melakukan analisis terhadap peristiwa scouring yang terjadi. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis pengaruh scouring yakni analisis sensitivitas. Dalam analisis ini dibuat hubungan % perubahan parameter kekuatan struktur dari hasil analisis linear yang dilakukan terhadap kedalaman scour yang terjadi. Analisis linear dan pemodelan scour dilakukan mempergunakan perangkat lunak SACS. Analisis linear meninjau 3 (tiga) kondisi, yakni kondisi inplace, fatigue, dan seismik. Dari ketiga analisis diperoleh keluaran parameter kekuatan berupa Unity Check (UC) dari elemen dan sambungan, angka keamanan pile (SF), dan usia layan sambungan. Pemodelan scour dilakukan dengan memodifikasi ketinggian permukaan tanah (mudline) pada struktur, mengubah koordinat pile, mengurangi panjang pile yang terbenam di dalam tanah, serta melakukan penyesuaian terhadap data karakteristik tanah untuk setiap kedalaman scour yang dimodelkan. Kurva sensitivitas menjadi keluaran yang diperoleh dari analisis sensitivitas yang dilakukan. Kurva ini dapat dipergunakan untuk memprediksi perubahan kekuatan pada struktur anjungan untuk setiap kedalaman scour yang terjadi pada struktur. Kemiringan terbesar yang diperoleh dari kurva sensitivitas dapat dipergunakan untuk membuat estimasi konservatif terhadap perubahan parameter kekuatan yang terjadi pada struktur. Untuk analisis inplace dan seismik yang dilakukan, hasil analisis sensitivitas memperlihatkan bahwa seiring bertambahnya kedalaman scour yang terjadi pada suatu struktur anjungan cenderung terjadi peningkatan terhadap nilai UC elemen dan sambungan terutama pada bagian jaket pada struktur. Sebaliknya, terjadi penurunan angka keamanan pada kapasitas aksial tiang pancang dengan pertambahan kedalaman scour. Analisis fatigue juga memperlihatkan bahwa pada struktur anjungan yang dianalisis usia layan sambungan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya kedalaman scour yang terjadi.