digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BAB 5
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


COVER Cakti Dhewana
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Cakti Dhewana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Cakti Dhewana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Cakti Dhewana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Cakti Dhewana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Cakti Dhewana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Gaya pengunyahan merupakan gaya yang dihasilkan dari gerakan fisiologis pada proses pengunyahan dan penting untuk menentukan efektifitas berbagai macam perawatan dental atau sebagai bahan untuk mempelajari kerusakan pada sistem pengunyahan seperti mal-oklusi. Beberapa alat ukur gaya pengunyahan sudah ada di pasaran, tetapi memiliki kekurangan-kekurangan tertentu. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian untuk mencari alternatif alat ukur gaya pengunyahan yang dapat mengakomodasi kekurangan-kekurangan tersebut. Pada penelitian kali ini, dilakukan perancangan, pembuatan, dan pengujian alat ukur gaya pengunyahan yang dapat mengukur gaya individual gigi, berpenampang lunak, dan berharga relatif lebih murah. Alat ukur berhasil dirancang dan dibuat dengan komponen utama gumshield sebagai penampang gigit dan sensor Flexiforce 25 lb. Sensor dikalibrasi dengan pemberian gaya 1 N hingga 200 N. Pengujian di laboratorium dilakukan dengan mesin Tensilon dan diperoleh error maksimum sebesar 7,75%. Hasil uji sensitivitas alat terhadap pergeseran posisi sensor, menunjukkan error maksimum 21,46% pada kesalahan posisi sensor sebesar 1 mm dan 36,58% pada kesalahan posisi sensor sebesar 2 mm. Pengujian langsung telah berhasil dilakukan kepada 2 naracoba. Data yang diperoleh berupa grafik historis pengunyahan naracoba dan rata-rata gaya gigit maksimum dari tiap naracoba pada gigi molar 1, premolar 1, dan incisor 1. Gaya hasil pengujian yang diperoleh lebih kecil daripada gaya di referensi, hal ini kemungkinan disebabkan karena gaya referensi berasal dari naracoba asing yang memiliki fisik lebih besar.