digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Software-Defined Networking (SDN) merupakan paradigma baru yang sudah diteliti banyak orang karena SDN ini merupakan Programmable Network. Pemisahan control plane dan data plane pada arsitektur jaringannya membuat perangkat pada elemen jaringan lebih mudah untuk dikonfigurasi karena penggunaan sistem kontrol terpusat menggunakan SDN controller. Penelitian tentang SDN berkembang ke arah jaringan wireless, sehingga lahir Software- Defined Wireless Networking (SDWN). Penelitian ini merupakan evaluasi performansi pada jaringan wireless berbasis SDN. Implementasi penelitian ini dilakukan dengan bantuan Mininet-WiFi yang merupakan emulator SDWN. Standar wireless yang digunakan untuk penelitian adalah 802.11g. Skenario yang digunakan adalah skenario untuk aplikasi VoIP, file transfer, dan video streaming. Penelitian ini mempertimbangkan pengaruh background traffic saat skenario dijalankan. Pengujian dilakukan menggunakan topologi dengan 2 buah access point yang terhubung dan masing-masing access point terhubung dengan 3 buah station. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa performansi jaringan wireless berbasis SDN dengan skenario VoIP mengalami penurunan dibandingkan dengan tanpa background traffic, ditunjukkan dengan kenaikan delay sebesar 60,73%, kenaikan jitter sebesar 20,62%, kenaikan packet loss sebesar 0,03%, dan penurunan throughput sebesar 31,44% dibandingkan pengujian tanpa background traffic saat background traffic yang diberikan adalah 1 Mbps, 100 kbps, 40 Mbps, dan 50 Mbps. Performansi mengalami penurunan untuk skenario file transfer dibandingkan dengan tanpa background traffic, dengan kenaikan delay sebesar 459,05%, adanya packet loss sebesar 0,043%, dan penurunan throughput sebesar 64,64% dengan background traffic yang diberikan sebesar 24,09 Mbps. Performansi jaringan wireless berbasis SDN untuk skenario video streaming juga mengalami penurunan, dengan adanya kenaikan delay sebesar 175,88%, kenaikan jitter sebesar 45100,12%, adanya packet loss sebesar 0,58%, dan penurunan throughput sebesar 46,35% saat background traffic yang diberikan sebesar 40 Mbps.