2018_PP_TS_DINI_ACHNAFANI_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB
Terbatas agus slamet
» ITB
Terasi udang merupakan salah satu produk fermentasi khas Indonesia yang terbuat
dari udang rebon dan dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap masakan. Pembuatan
terasi dilakukan secara tradisional sehingga fermentasi yang terjadi bersifat alami.
Penelitian pendahulu berhasil mengidentifikasi 31 mikroba beserta fungsi
fisiologisnya dalam fermentasi terasi pasta udang Cirebon, namun kualitas yang
dihasilkan masih berada diluar standar mutu produk SNI 2716:2016. Pada
penelitian ini dilakukan pembuatan terasi udang kering dengan kandungan air yang
lebih rendah dengan inokulum isolat bakteri proteolitik, lipolitik, dan bakteri asam
laktat (BAL). Isolat diuji untuk mendapatkan bakteri proteolitik, lipolitik, dan BAL
yang bersifat halotoleran. Tiga isolat terpilih dilakukan sekuensing dan penentuan
umur inokulum melalui kurva tumbuh. Fermentasi dilakukan dengan
mencampurkan bahan baku dengan 3 variasi rasio inokulum proteolitik, lipolitik,
dan BAL masing-masing 1:1:1 (A), 2:1:2 (B), dan 1:2:2 (C). Dilakukan analisis
dinamika mikroba, proksimat, organoleptik, dan asam amino dilakukan selama 28
hari fermentasi. Hasil penapisan menunjukkan isolat bakteri dengan karakteristik
lipolitik, proteolitik, dan BAL terbaik Staphylococcus saprophyticus, Bacillus
subtilis, dan Lactobacillus murinus. Jumlah mikroorganisme total pada terasi
mengalami penurunan dan mikroorganisme koliform tidak ditemukan sejak hari ke-
14 hingga hari ke-28 fermentasi. Penurunan jumlah mikroba terbesar pada sampel
B dari 9,9x108 menjadi 1,4x107 CFU.ml-1. Kadar protein pada sampel B mengalami
penurunan terbanyak dari 41,16% menjadi 36,44% dan kadar lemak sampel C
mengalami penurunan terbanyak dari 3,60% menjadi 1,55%. Kadar air berada
dalam rentang 27,56% hingga 28,58% dan termasuk ke dalam golongan produk
terasi kering. Uji organoleptik terasi B mendapatkan skor tertinggi dengan rata-rata
7,75. Uji asam amino menunjukkan asam aspartat dan asam glutamat berada pada
kadar tertinggi sebesar 3295.44 dan 4908.80 mg.100gr-1.Berdasarkan data tersebut,
B.subtilis, S.saprophyticus, dan L.murinus dapat digunakan sebagai inokulum dan
agen pengontrol untuk fermentasi terasi udang kering yang sesuai dengan standar
SNI.