digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ravina Harvi Mulyani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Saat ini, kebutuhan bahan bakar yang tinggi relatif bergantung pada ketersediaan sumber daya tidak terbarukan, yaitu fosil. Penggunaan sumber daya tersebut memberikan berbagai dampak negatif, khususnya dalam aspek kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber lain untuk menggantikan energi berbasis fosil, salah satunya penggunaan biomassa lignoselulosa untuk produksi bioetanol dengan proses biokonversi oleh mikroorganisme. Namun, proses biokonversi tersebut membutuhkan air dalam jumlah banyak yang dipenuhi dari penggunaan air sungai atau air laut. Namun, desalinasi air laut dinilai kurang menguntungkan karena mahal dan tidak berkelanjutan. Untuk itu, penelitian mengenai produksi bioetanol di lingkungan asin perlu dilakukan. Penelitian ini menganalisis produksi bioetanol dari bakteri halotoleran Priestia flexa JT4 pada dua variasi konsentrasi NaCl, yaitu 2 dan 10% (b/v). Kultivasi Priestia flexa JT4 dilakukan dalam media Zobell marine broth selama 96 jam pada kondisi agitasi 130 rpm dan suhu ruang. Konsentrasi inokulum awal yang digunakan yaitu 107 CFU/mL (10%(v/v)). Pada penelitian ini, teramati bahwa pola pertumbuhan Priestia flexa JT4 terbagi atas tiga fasa yakni lag, eksponensial, dan stasioner. Laju pertumbuhan spesifik dan generation time pada perlakuan kontrol dan cekaman secara berurutan bernilai 0,103/jam; 6,80 jam; 0,037/jam; dan 18,67 jam. Pola konsumsi substrat ditemukan menurun seiring dengan bertambahnya biomassa. Sebaliknya, pola produksi etanol meningkat seiring dengan peningkatan jumlah biomassa. Laju konsumsi sumber karbon pada perlakuan kontrol dan cekaman secara berurutan sebesar 6,61 mg/L/jam dan 7,21 mg/L/jam. Perolehan bioetanol tertinggi pada perlakuan kontrol dan cekaman secara berurutan yaitu 64,89 mg/L dan 84,14 mg/L. Perolehan produk terhadap biomassa (YP/X) pada perlakuan kontrol dan biomassa secara berurutan yaitu 0,04 serta 0,03 g/g. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa pemberian cekaman NaCl pada konsentrasi 10% (b/v) dapat meningkatkan produksi bioetanol. Produktivitas bioetanol yang diperoleh pada perlakuan cekaman yaitu 0,88 mg/L/jam.