digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2005_TA_PP_JEFFRAY_MARNAEK_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


2005_TA_PP_JEFFRAY_MARNAEK_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2005_TA_PP_JEFFRAY_MARNAEK_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2005_TA_PP_JEFFRAY_MARNAEK_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2005_TA_PP_JEFFRAY_MARNAEK_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2005_TA_PP_JEFFRAY_MARNAEK_1-BAB_7.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2005_TA_PP_JEFFRAY_MARNAEK_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) terletak di atas lahan seluas 286.830 m2 dan memiliki berbagai fasilitas penunjang kegiatan. Sampah yang dihasilkan dari seluruh kegiatan yang berlangsung di kampus ini cukup besar sehingga diperlukan kajian dan perbaikan terhadap sistem pengelolaan persampahan yang menangani masalah sampah di kawasan ini. Metode yang digunakan berupa kajian pustaka, survey pendahuluan, identifikasi masalah di wilayah studi, pengumpulan data primer dan sekunder, dan analisis data untuk dapat mengkaji dan menghasilkan alternatif perbaikan dari sistem pengelolaan persampahan yang ada. Sumber sampah di wilayah studi dibagi menjadi tiga yaitu gedung, ruang terbuka dan kantin. Sampah dari masing-masing sumber ini dilakukan analisis karakteristik fisik dan kimia untuk sampah organik kantin. Timbulan sampah rata-rata untuk sumber gedung yang meliputi ruang kantor dan kuliah adalah 0,023 kg/orang/hari atau 0,34 liter/orang/hari, ruang terbuka sebesar 0,008 kg/m2/hari atau 0,092 liter/ m2/hari dan kantin sebesar 0,198 kg/m2/hari atau 0.595 liter/ m2/hari. Sampah organik yang terdiri dari sisa masakan, sisa makanan, daun, dan rumput memiliki persentase terbesar dari seluruh timbulan sampah yaitu 68,27%. Untuk sampah anorganik, dua komposisi terbesar yaitu kertas sebesar 17,49% dan plastik sebesar 7,80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan terutama di aspek teknis operasional dan peran serta masyarakat, yaitu pada pewadahan, pengumpulan, dan pengolahan sampah. Pengolahan sampah organik melalui pengomposan secara aerobik dan pemanfaatan kembali sampah anorganik yang dapat didaur ulang berpotensi untuk dilakukan agar sampah yang diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir dapat dikurangi.