digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Collaborative Transportation Management (CTM) adalah proses terpadu yang menyatukan semua pihak yang berkolaborasi dalam memperoleh tujuan pengurangan inefisiensi dan peningkatan kinerja dalam perencanaan transportasi dan implementasinya. Mempertahankan keberlangsungan dari kolaborasi horizontal antara perusahaan angkutan truk yang bersaing masih menjadi tantangan di Indonesia. Masalah ini terutama berasal dari kurangnya kepercayaan antara mitra yang berkolaborasi yang kemudian membatasi tingkat kolaborasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan perilaku untuk mempelajari dampak perilaku manusia, yakni interaksi agen-agen yang berkolaborasi menggunakan enabler kunci pada sisi manusia CTM, yang dapat mempengaruhi kinerja kolaborasi, pengembangan kepercayaan, dan tingkat kolaborasi. Faktor-faktor kunci untuk sisi manusia CTM terdiri dari "kepentingan bersama", "keterbukaan", "prioritisasi", "kontribusi jelas", "kepemimpinan", "kerja sama", "pembagian keuntungan". Penelitian ini menggunakan dua studi kasus CTM horizontal di antara perusahaan angkutan truk di Indonesia. Simulasi dilakukan menggunakan simulasi berbasis agen dalam CTM horizontal untuk menangkap sifat-sifat yang muncul dari interaksi antara agen kolaborasi dan untuk memberikan bukti empiris dari pengembangan kepercayaan dalam mekanisme kolaborasi horizontal. Hasil simulasi menunjukkan bahwa untuk mencapai pengembangan kepercayaan yang lebih cepat dengan jumlah waktu yang lebih singkat ke tingkat kepercayaan tertinggi, semua agen yang berkolaborasi perlu memiliki semua atau sebagian besar faktor kunci untuk sisi manusia CTM. Penemuan kedua adalah bahwa kehadiran pihak netral yang memfasilitasi kolaborasi tidak penting untuk mempercepat pengembangan kepercayaan dalam kolaborasi horizontal antara perusahaan angkutan truk. Akhirnya, penemuan ketiga adalah salah satu faktor-faktor penting dari CTM manusia adalah "keterbukaan", "kepentingan bersama", dan "harapan yang jelas". Keterbukaan berhubungan dengan berbagi informasi proses operasi internal, sementara "kepentingan bersama", dan "harapan yang jelas" memungkinkan untuk memfasilitasi pengembangan kepercayaan bagi kedua agen dalam memperoleh potensi penuh dan manfaat dari kolaborasi. Untuk penelitian masa depan, perlu untuk melakukan studi empiris untuk menentukan sejauh mana model CTM horizontal berlaku dalam sistem nyata, terutama dalam konteks keputusan manajerial. Topik lain untuk penelitian masa depan adalah 6 menganalisis permainan kekuasaan, tawar-menawar dan risiko dalam kolaborasi horizontal.