digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_7.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_8.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DEWI_NURHASANAH_1_-_BAB_9.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Kelurahan Gegerkalong adalah salah satu kelurahan padat penduduk dari empat kelurahan di Kecamatan Sukasari, Kota Bandung yang memiliki luas lahan 166,67 ha dan curah hujan rata-rata 1807 mm pertahun. Daerah ini merupakan kawasan yang sangat berkembang. Namun, kurang optimalnya saluran drainase dan alih fungsi lahan menyebabkan terdapat beberapa titik genangan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas, ketidaknyamanan, dan kerugian ekonomi. Untuk mengetahui permasalahan terkait sistem drainase di daerah ini perlu dilakukan evaluasi berdasarkan tinjauan lapangan dan hasil perhitungan. Berdasarkan evaluasi hasil perhitungan dengan metode rasional dan tinjauan lapangan terdapat enam permasalahan utama terkait sistem drainase di Kelurahan Gegerkalong, yaitu tidak terdapat saluran di sisi jalan, sampah yang menutupi saluran, inlet yang tertutup sampah, terdapat bangunan menutupi saluran drainase, penyempitan saluran, dan kapasitas saluran yang tidak memadai. Untuk itu diperlukan penanganan berupa pembersihan saluran, edukasi masyarakat, usaha konservasi air hujan, dan pengembangan saluran. Intensitas hujan yang digunakan dalam perencanaan merupakan curah hujan dengan periode ulang 5 tahun untuk saluran minor, dan 25 tahun untuk saluran mayor. Hasil perhitungan analisis hidrologi menunjukkan besarnya curah hujan dengan periode ulang 5 tahun adalah 95,095 mm/jam dan 102 mm/jam untuk periode ulang hujan 25 tahun. Badan air yang menjadi ujung saluran adalah Sungai Cibeureum dan Sungai Cikadal Meteng. Saluran dirancang berbentuk segiempat dengan perlengkapan saluran berupa 152 buah goronggorong, 12 buah pelimpah, dan terjunan tegak. Usaha konservasi yang dilakukan adalah pembangunan 13 buah fasilitas penampungan air hujan di beberapa fasilitas umum seperti kolam renang, sekolah, masjid, gereja, dan kantor pemerintahan.