2019_TA_PP_AMALIA_FADILLA_1_-_COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi
2019_TA_PP_AMALIA_FADILLA_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_AMALIA_FADILLA_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_AMALIA_FADILLA_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_AMALIA_FADILLA_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_AMALIA_FADILLA_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_AMALIA_FADILLA_1_-_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi
Waduk Jatiluhur merupakan waduk yang multifungsi, namun fungsi utamanya sebagai penyimpan air. Air yang masuk ke dalam waduk terdapat dari beberapa sumber. Hal ini mengakibatkan kualitas air di dalam waduk mengalami penurunan. Salah satu dampaknya adalah bau sulfida yang menyengat di sekitar waduk dan didalam Ruang Kontrol PLTA Waduk Jatiluhur. Pencemaran udara ini disebabkan oleh gas H2S yang menguap dari dalam waduk, terutama saat musim kemarau. Gas H2S diduga berasal dari pertumbuhan Keramba Apung yang semakin pesat setiap tahunnya. Pakan ternak ikan membuat kandungan organik didalam air menjadi tinggi. Pada penelitian kali ini akan dilakukan studi pengukuran gas H2S yang terdapat didalam lumpur dan efisiensi filter batu kapur dengan menggunakan batch reactor dengan membuat variasi antara ketinggian filter dan variasi waktu kontak. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan metode titrasi metilen biru untuk mengetahui kandungan sulfat pada sampel. Variasi ketinggian yang digunakan adalah 1 cm, 3 cm dan 5 cm, sementara variasi waktu yang digunakan adalah 1 jam, 3 jam, 10 jam, dan 24 jam. Efisiensi yang diperoleh berada pada kisaran 97-99 % untuk konsentrasi H2S awal sebesar 44,02 ppm. Penelitian ini menentukan jenis adsorpsi adsorben batu kapur dengan menggunakan isoterm adsorpsi dan kinetika adsorpsi. Isoterm Adsorpsi yang terpilih adalah isoterm Freundlich dengan kapasitas adsorpsi menggunakan ketinggian filter 5 cm dalam waktu 1 jam dengan efisiensi removal sebesar 99,723 %. Laju reaksi pada setiap ketinggian filter 1 cm, 3 cm dan 5 cm memiliki tetapan k berada di kisaran 0,0035-0,0269/jam. Pada penelitian ini, reaksi yang terjadi pada adsorben batu kapur merupakan reaksi adsorpsi secara fisik dan kimia.