digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018_TA_PP_BAKTI_WIRYAWAN_PRASASTO_1-COVER.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BAKTI_WIRYAWAN_PRASASTO_1-BAB_I.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BAKTI_WIRYAWAN_PRASASTO_1-BAB_II.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BAKTI_WIRYAWAN_PRASASTO_1-BAB_III.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BAKTI_WIRYAWAN_PRASASTO_1-BAB_IV.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BAKTI_WIRYAWAN_PRASASTO_1-BAB_V.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BAKTI_WIRYAWAN_PRASASTO_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

Tugas akhir sarjana S1 ini membawa judul “Analisis dan Perancangan Struktur Multi – Spar Konvensional Komposit dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga”. Tugas akhir ini di latar belakangi dengan tren penggunaan material komposit yang meningkat pada pesawat terbang, menyebabkan dibutuhkannya uji secara komputasional untuk melihat kemampuan material komposit sebagai pengganti logam pada struktur sayap secara keseluruhan, terutama pada sayap pesawat tempur. Pada tugas akhir ini digunakan material komposit karbon fiber G40-800 dengan resin epoxy 5276-1, kemudian konfigurasi arah serat dikunci pada [0/45/-45/90]s sehingga menggunakan susunan komposit quasi – isotropik. Pada pemodelan struktur sayap tersebut dilakukan dengan sedetail mungkin menggunakan perangkat lunak Catia, beberapa penyederhanaan yang dilakukan salah satunya adalah pengabaian bagian sambungan sayap dengan fuselage, serta sambungan antar ribs, spar, dan skin. Perihal penentuan ukuran terutama ketebalan dari struktur, beban terdistribusi akan diberikan secara spanwise dan chordwise yang datanya telah didapatkan dari percobaan lain. Studi parametrik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Patran dan Nastran dan hasilnya akan divalidasi dengan menggunakan modus kegagalan regangan maksimum, sehingga hasil tersebut menentukan konfigurasi ukuran komponen – komponen. Hasil tersebut dibandingkan dengan konfigurasi sayap anisogrid diperoleh perbedaan hingga 30% lebih ringan untuk total massa struktur multi spar konvensional.