digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018_TA_PP_MUHAMMAD_ARIF_HIDAYAT_1-COVER.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_MUHAMMAD_ARIF_HIDAYAT_1-BAB_I.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_MUHAMMAD_ARIF_HIDAYAT_1-BAB_II.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_MUHAMMAD_ARIF_HIDAYAT_1-BAB_III.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_MUHAMMAD_ARIF_HIDAYAT_1-BAB_IV.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_MUHAMMAD_ARIF_HIDAYAT_1-BAB_V.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_MUHAMMAD_ARIF_HIDAYAT_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Wulan Nurhasanah
» Gedung UPT Perpustakaan

Korosi akibat CO2 dan asam organik merupakan masalah yang umum terjadi pada sistem penyaluran minyak bumi dan gas dari sumur pengeboran. Selain itu, aliran fluida dalam pipa juga dapat memperparah kerusakan akibat korosi yang disertai erosi. Pada lingkungan tersebut, pemilihan material harus tepat untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Penelitian ini diawali dengan pembuatan alat uji korosi-erosi di lingkungan CO2. Lalu dilakukan pengujian dan kajian mengenai pengaruh tekanan parsial CO2 terhadap laju korosi-erosi di lingkungan asam asetat pada material pipa baja API 5L X65 dan API 5L X60. Pengujian dilakukan dengan metode imersi (168 jam) pada larutan asam asetat 3360 ppm disertai aliran fluida 850 rpm pada tekanan CO2 2 bar dan 5 bar. Karakterisasi yang dilakukan berupa pengamatan visual, mikroskop stereo, perubahan berat, dan laju korosi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju korosi baja API 5L X65 pada 5 bar lebih rendah 0,62 kali dibandingkan dengan 2 bar sedangkan API 5L X60 memiliki laju korosi lebih tinggi 1,16 kali pada 5 bar dibandingkan dengan 2 bar. Pada tekanan 2 bar, laju korosi baja API 5L X65 1,65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan baja API 5L X60. Pada tekanan 5 bar laju korosi baja API 5L X65 lebih rendah 0,45 kali dibandingkan dengan baja API 5L X60.