2018_TA_PP_RADHYTIA_RAMADHAN_1-COVER2.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ANNISA_RAHMAH_1-BAB_I.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ANNISA_RAHMAH_1-BAB_II.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ANNISA_RAHMAH_1-BAB_III.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ANNISA_RAHMAH_1-BAB_IV.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ANNISA_RAHMAH_1-BAB_V.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ANNISA_RAHMAH_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kekuatan bending struktur komposit dengan balsa sebagai core dan fiberglass woven roving WR200 sebagai face. Kayu balsa dipilih sebagai core komposit karena memiliki rasio strength-to-weight yang tinggi.
Tahapan-tahapan yang telah dilalui dari penelitian ini adalah sebagai berikut; pertama, studi literatur dengan membaca jurnal dan buku yang berkaitan dengan topik penelitian. Tahap selanjutnya adalah pembuatan spesimen uji dan melakukan kontrol kualitas pada masing-masing spesimen. Uji three-point bending dilakukan pada masing-masing spesimen dan diambil datanya. Data-data yang terkumpul diolah dan dianalisis untuk ditarik kesimpulan dan sarannya.
Terdapat dua jenis spesimen komposit yang diuji three-point bending pada penelitian ini, yaitu komposit sandwich dengan core kayu balsa vertikal (serat tegak lurus panjang spesimen) dan komposit sandwich dengan core kayu balsa horizontal (serat searah panjang spesimen). Komposit sandwich dengan core kayu balsa horizontal memiliki beban maksimum yang dapat ditanggung senilai 697,2 N, sedangkan nilai core shear strength dan face bending strength maksimum yang dapat ditanggung adalah berturut-turut senilai 0,768 MPa dan 37,171 MPa. Komposit sandwich dengan core kayu balsa vertikal memiliki beban maksimum yang dapat ditanggung senilai 1098,5 N, sedangkan nilai core shear strength dan face bending strength maksimum yang dapat ditanggung adalah berturut-turut senilai 1,208 MPa dan 67,113 MPa. Berdasarkan pengujian dari kedua spesimen tersebut didapat spesimen komposit dengan core kayu balsa vertikal memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan core kayu balsa horizontal.
Penelitian ini terbatas pada jenis fiberglass wover roving WR200 dengan orientasi senilai ±45° sebagai face. Spesimen dibuat pada bengkel manufaktur Kebon Cabe, Tangerang Selatan.