digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem refrigerasi adsorpsi tidak memanfaatkan energi listrik namun hanya memanfaatkan energi panas dari gas buang atau sel surya untuk menggerakkan bed adsorpsi sehingga penggunaannya dapat mengurangi konsumsi listrik bangunan publik dan perkantoran. Kinerja perpindahan panas bed adsorpsi sangat penting dalam siklus refrigerasi adsorpsi karena dapat mempengaruhi kinerja siklus. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada pengembangan bed adsorpsi. Pengembangan bed adsorpsi dilakukan melalui perancangan bed adsorpsi jenis penukar panas pelat. Perhitungan kinerja bed adsorpsi untuk membandingkan hasil perancangan dilakukan pada siklus refrigerasi adsorpsi pasangan kerja karbon aktif-R-134 dengan variasi temperatur evaporator 4°C, 6°C, 8°C, dan 10°C. Hasil simulasi divalidasi dengan data pengujian yang telah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bed adsorpsi plate-and-frame dan plate-fin dapat meningkatkan kinerja dari sistem refrigerasi adsorpsi. Selain itu, hasil simulasi menunjukkan bahwa nilai U bed adsorpsi sangat mempengaruhi SCP karena nilai U yang semakin meningkat menyebabkan nilai SCP juga meningkat. Nilai SCP yang diperoleh untuk refrigerasi adsorpsi yang menggunakan bed adsorpsi pipa ganda adalah 3,50 sedangkan nilai SCP refrigerasi adsorpsi dengan bed adsorpsi plate-and-frame dan plate-fin secara berurutan adalah 7,30 dan 14,42. Nilai COP refrigerasi adsorpsi dengan bed adsorpsi pipa ganda adalah 0,190 sedangkan refrigerasi adsorpsi dengan bed adsorpsi plate-and-frame dan plate-fin secara berurutan sebesar 0,193 dan 0,586. Nilai COP dan SCP tersebut dievaluasi pada siklus refrigerasi adsorpsi dengan temperatur evaporator 4°C.