Kota Pontianak merupakan kota yang dilintasi oleh aliran Sungai Kapuas, dengan
salah satu percabangannya berada di tengah-tengah kota Pontianak. Semenjak
tahun 1771, kawasan ini menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Kadariyah yang
kemudian menjadi pusat perkembangan Kota Pontianak. Kawasan Keraton
Kadariyah berkembang bersamaan dengan munculnya kawasan Kampung Beting,
yaitu pemukiman tepian sungai yang tumbuh di sekitar kawasan Keraton.
Kampung Beting sendiri merupakan tempat tinggal bagi masyarakat maupun
pedagang yang masih memiliki hubungan dengan pihak keraton. Kampung Beting
memiliki kekhususan tersendiri karena kawasan ini tumbuh dalam lingkungan
keraton, dan secara morfologis berdiri di atas lahan pasang surut yang memiliki
sistem kanal sebagai jalur transportasi.
Revitalisasi pada kawasan Kampung Beting dibutuhkan karena seiring dengan
berkembangnya kota Pontianak menjadi kota perdagangan dan industri, kawasan
ini berkembang menjadi kawasan yang tidak teratur. Permasalahan sampah dan
pendangkalan kanal di Kampung Beting menjadi Indikasi penurunan kualitas
lingkungan. Hal ini diakibatkan oleh sistem kanal yang kurang efektif dalam
menyalurkan air dan bentuk penampang kanal yang tidak sesuai dengan fungsinya
sebagai jalur transportasi. Selain itu, permasalahan kurangnya ruang untuk
beraktivitas dan produktivitas masyarakat yang menurun diakibatkan karena
pemanfaatan ruang terbuka yang belum efektif. Kajian yang dilakukan dalam tesis
ini difokuskan pada kajian sistem kanal sebagai sistem drainase dan sistem
transportasi, kajian ruang terbuka sebagai ruang sosial dan kawasan historis, dan
kajian pengembangan produktivitas masyarakat melalui budidaya perairan. Visi
dari perancangan lanskap di kawasan Kampung Beting yaitu mempertahankan dan
melestarikan bentuk kawasan tepian air dan mendorong kesinambungan dan
tumbuhnya tradisi sosial dan budaya lokal. Selain itu diarahkan untuk
meningkatan fungsi ruang terbuka sebagai media komunikasi warga yang bersifat
rekreatif dan dapat meningkatkan produktivitas kawasan sehingga menciptakan
iklim kondusif dalam berusaha bagi masyarakat di kawasan Kampung Beting.
Konsep perancangan yang dihasilkan terdiri dari konsep penataan jalur kanal dan
konsep penataan fungsi ruang terbuka sebagai ruang komunal dan ruang produktif
masyarakat. Konsep perancangan lanskap diharapkan dapat memenuhi tujuan dan
sasaran dalam upaya revitalisasi fisik kawasan Kampung Beting di kota
Pontianak.