digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Pontianak merupakan kota yang dilintasi oleh aliran Sungai Kapuas, dengan salah satu percabangannya berada di tengah-tengah kota Pontianak. Semenjak tahun 1771, kawasan ini menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Kadariyah yang kemudian menjadi pusat perkembangan Kota Pontianak. Kawasan Keraton Kadariyah berkembang bersamaan dengan munculnya kawasan Kampung Beting, yaitu pemukiman tepian sungai yang tumbuh di sekitar kawasan Keraton. Kampung Beting sendiri merupakan tempat tinggal bagi masyarakat maupun pedagang yang masih memiliki hubungan dengan pihak keraton. Kampung Beting memiliki kekhususan tersendiri karena kawasan ini tumbuh dalam lingkungan keraton, dan secara morfologis berdiri di atas lahan pasang surut yang memiliki sistem kanal sebagai jalur transportasi. Revitalisasi pada kawasan Kampung Beting dibutuhkan karena seiring dengan berkembangnya kota Pontianak menjadi kota perdagangan dan industri, kawasan ini berkembang menjadi kawasan yang tidak teratur. Permasalahan sampah dan pendangkalan kanal di Kampung Beting menjadi Indikasi penurunan kualitas lingkungan. Hal ini diakibatkan oleh sistem kanal yang kurang efektif dalam menyalurkan air dan bentuk penampang kanal yang tidak sesuai dengan fungsinya sebagai jalur transportasi. Selain itu, permasalahan kurangnya ruang untuk beraktivitas dan produktivitas masyarakat yang menurun diakibatkan karena pemanfaatan ruang terbuka yang belum efektif. Kajian yang dilakukan dalam tesis ini difokuskan pada kajian sistem kanal sebagai sistem drainase dan sistem transportasi, kajian ruang terbuka sebagai ruang sosial dan kawasan historis, dan kajian pengembangan produktivitas masyarakat melalui budidaya perairan. Visi dari perancangan lanskap di kawasan Kampung Beting yaitu mempertahankan dan melestarikan bentuk kawasan tepian air dan mendorong kesinambungan dan tumbuhnya tradisi sosial dan budaya lokal. Selain itu diarahkan untuk meningkatan fungsi ruang terbuka sebagai media komunikasi warga yang bersifat rekreatif dan dapat meningkatkan produktivitas kawasan sehingga menciptakan iklim kondusif dalam berusaha bagi masyarakat di kawasan Kampung Beting. Konsep perancangan yang dihasilkan terdiri dari konsep penataan jalur kanal dan konsep penataan fungsi ruang terbuka sebagai ruang komunal dan ruang produktif masyarakat. Konsep perancangan lanskap diharapkan dapat memenuhi tujuan dan sasaran dalam upaya revitalisasi fisik kawasan Kampung Beting di kota Pontianak.