digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan industri di Indonesia dapat memberikan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan. Industri elektroplating memiliki peranan penting karena menghasilkan limbah dalam volume kecil namun bersifat toksik bagi lingkungan akibat keberadaan logam berat seperti Cr (VI) dan Cu (II). Biosorpsi dapat menjadi teknologi alternatif dalam proses reduksi logam berat. Mahoni (Swietenia mahagoni) merupakan salah satu tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia. Sampai saat ini kulit buah mahoni belum banyak dimanfaatkan dan lebih sering dibiarkan saja menjadi limbah. Salah satu upaya peningkatan nilai ekonomis kulit buah mahoni yang dapat dilakukan adalah dengan mengolahnya menjadi biosorben. Biosorben yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis proses pembuatan: proses tanpa perlakuan (BWT), proses polimerisasi kondensasi (BTCP), dan proses imobilisasi dengan silika gel (BTSG). Ukuran biosorben, dosis biosorben, waktu kontak, dan konsentrasi awal diketahui memiliki pengaruh terhadap efisiensi penyerapan logam. Biosorben dengan kinerja paling baik dalam limbah elektroplating secara berurutan adalah BTSG, BTCP, dan BWT dengan efisiensi penyerapan masing-masing sebesar 92, 92%, dan 46%. Untuk aplikasi pada industri yang sebenarnya pemilihan biosorben jenis BWT dianggap paling layak dari segi ekonomis.