Sejumlah analisis performa telah dilakukan terhadap propeler Master Airscrew 10x7 Electric. Geometri airfoil tersebut telah diekstraksi dengan memotong dan memindai sejumlah potongan melintang bilahnya. Secara eksperimen, pengujian telah dilakukan di Institut Teknologi Bandung menggunakan terowongan angin dengan seksi uji segiempat berukuran 40 x 40 cm. Alat uji propeler dibuat menggunakan 3 load cell yang dirancang untuk mengukur gaya dorong dan torsi. Analisis teoretik dilakukan dengan teori Momentum-Blade Element menggunakan data masukan airfoil 2D yang telah diekstraksi. Dengan metode numerik, Computational Fluid Dynamics dilakukan dengan pemodelan saat pengujian, yaitu dengan konfigurasi propeler, alat uji dan seksi uji. Jika dibandingkan dengan studi yang dilakukan sebelumnya, data eksperimen menunjukkan kecocokan yang cukup baik dibandingkan dengan sebagian besar data referensinya. Meskipun taksiran data teoretik lebih tinggi untuk gaya dorong dan lebih rendah untuk torsi, kurva performanya memiliki kecenderungan yang mirip dengan data eksperimen. Data numerik cenderung lebih cocok terhadap eksperimen karena kemiripan pemodelan. Walaupun dibutuhkan lebih banyak sampel propeler yang dianalisis untuk menarik kesimpulan umum, ketiga metode yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang sejalan dan dapat digunakan untuk tahapan penelitian tertentu, tergantung tingkat akurasi yang dibutuhkan.