digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

YUNIA A K - 29116364.pdf
PUBLIC Kartika

Era digital di masa sekarang telah menyentuh seluruh bidang untuk dapat mengikuti perkembangannya. Pergeseran dari fungsi legacy (Telepon dan SMS) ke OTT (over the top) pun menjadi sorotan banyak pihak, khususnya perusahaan telekomunikasi.Menempati posisi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, tentunya Indonesia memiliki peluang ekonomi yang sangat besar. Pemerintah Indonesia pun menyikapi positif hal ini dengan memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Hal inilah yang menjadi dorongan untuk TLKM sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia agar dapat bertransformasi menuju perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Asia Pasifikdan optimis akan memiliki nilai kapitalisasi pasar IDR1,000 triliun pada tahun 2020.Namun dengan melihat keadaan pada 1Q18, harga saham TLKM terus merosot dari IDR4,400 pada akhir 2017 menjadi IDR3,420 pada 21 Mei 2018, membuat TLKM terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan valuasi untuk memberikan gambaran estimasi nilai TLKM di tahun 2020. Dalam penelitian ini, valuasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan dua metode yaitu Absolute Valuation berdasarkan Discounted Cash Flow to Firm (DCFF) dan Relative Valuation berdasarkan Historical PER. Analisis yang dilakukan adalah analisis fundamental menggunakan Top-down Approach ditunjang dengan data historical selama 10 tahun dari 2008 sampai 2017. Berdasarkan penilaian valuasi yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa TLKM belum mencapai kapitalisasi pasarnya senilai IDR1,000 triliun di tahun 2020.