digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Massa airtanah dangkal merupakan faktor yang perlu direduksi pada pengukuran gayaberat mikro antar-waktu dalam studi pemantauan fluida reservoir lapangan minyak. Efek massa airtanah dangkal pada data gayaberat mikro antar-waktu terdiri atas efek massa air pada zona jenuh dan zona tak-jenuh. Penghitungan koreksi gayaberat akibat efek massa air pada zona jenuh menggunakan data perubahan muka airtanah. Pengukuran muka airtanah dilakukan pada Juli 2011 dan Juli 2012 di Lapangan Banyuurip. Koreksi gayaberat mikro antar-waktu yang hanya memperhitungkan efek massa air pada zona jenuh akan memberikan hasil koreksi yang over-estimated. Tujuan penelitian ini adalah mempertimbangkan efek massa air pada zona tak-jenuh dalam proses koreksi gayaberat mikro akibat massa airtanah dangkal. Koreksi gayaberat mikro antar-waktu akibat efek massa air pada zona tak-jenuh menghitung selisih antara kadar air total pada dua waktu pengukuran berbeda. Dilakukan pengambilan sampel tanah untuk mengetahui sifat karakteristik tanah pada zona tak-jenuh. Penghitungan kadar air total pada zona tak-jenuh menggunakan soil-water retention curve, yaitu kurva yang menjelaskan hubungan antara kadar air dan tekanan pori. Dengan mempertimbangkan massa air pada zona tak-jenuh, hasil koreksi gayaberat mikro antar-waktu akibat variasi airtanah dangkal pada Lapangan Banyuurip bernilai antara -20,23 µGal hingga 8,22 µGal. Nilai ini lebih kecil dibandingkan koreksi gayaberat yang hanya mempertimbangkan efek massa air pada zona jenuh, yaitu 41,51 µGal hingga 16,36 µGal. Koreksi gayaberat mikro antar-waktu akibat efek massa airtanah dangkal yang juga memperhitungkan efek massa air pada zona tak-jenuh akan memiliki nilai koreksi yang lebih kecil sekitar 35% hingga 50% dibandingkan koreksi gayaberat mikro antar-waktu yang hanya memperhitungkan efek massa air pada zona jenuh. Dengan demikian, koreksi pada zona tak-jenuh memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada koreksi gayaberat mikro antarwaktu akibat efek massa airtanah dangkal.