digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2004 VERONIKA
PUBLIC rikrik

Modulus kekakuan dari material perkerasan merupakan salah satu parameter penting dalam perencanaan perkerasan lentur yang menggunakan Metoda Analitik. Salah satu cara untuk mengukur modulus kekakuan campuran beraspal di laboratorium adalah dengan menggunakan alat UMATTA. Sebagai pembanding dapat pula digunakan formula yang direkomendasikan oleh Shell dan Nottingham. Tujuan utama dari penelitian ini adalah meninjau pengaruh waktu pembebanan dan temperatur terhadap nilai modulus kekakuan campuran beraspal Hot Rolled Asphalt yang diukur memakai alat UMATTA. Kemudian dicari pula korelasi antara modulus kekakuan aspal (Sb) dengan modulus kekakuan campuran (Sm) dan nilainya dibandingkan terhadap formula dari Shell dan Nottingham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modulus kekakuan memberikan korelasi yang baik terhadap waktu pembebanan pada temperatur ruang (25°C) dengan tingkat kepercayaan 71,45%, tapi kurang baik pada temperatur tinggi (37,5°C dan 50°C) dengan tingkat kepercayaan 16,27% dan 0,03%. Korelasi antara modulus kekakuan campuran terhadap modulus kekakuan bitumen memberikan hasil yang cukup balk pada temperatur ruang (R2=61,02%) dan kurang baik pada temperatur tinggi (R2=22,31% dan 36,66%). Perhitungan modulus kekakuan campuran menggunakan metode Shell dan Nottingham memberikan hasil yang lebih kecil terhadap nilai modulus kekakuan campuran yang diukur menggunakan alat UMATTA. Korelasi antara modulus kekakuan campuran terhadap umur rencana memberikan hasil yang sangat baik pada temperatur sedang (25°C dan 37,5°C) dengan tingkat kepercayaan 99,67% dan 99,35% tetapi korelasi tidak baik pada temperatur tinggi (50°C) dengan tingkat kepercayaan hanya sebesar 1,66%.