Ada berbagai macam cara untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Tes masuk yang
diadakan pemerintah Indonesia seperti SBMPTN sendiri merupakan prioritas utama bagi siswa SMA,
selain karena biaya pendaftaran yang tergolong murah, ketersediaan untuk semua wilayah sehingga
peserta tidak perlu masuk ke universitas terkait dan keserentakannya menjadi nilai yang
dipertimbangkan..Alumni OSIS Indonesia adalah organisasi alumnus siswa SMA yang dulunya adalah
anggota OSIS dari seantero Indonesia yang menjalankan acara Tryout Nasional SBMPTN by
MasukPTNTryout Nasional SBMPTN by MasukPTN menawarkan diferensiasi dalam skala ujicoba,
banyak kompetitor lain yang bisa melakukan uji coba ini dalam skala sekolah, kota, kabupaten, atau
provinsi, sehingga AOI beserta Tryout Nasional SBMPTN by MasukPTN merambahskala nasional secara
serentak. Penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan profil risiko dari acara utama milik MasukPTN
yang dilaksanakan pada tahun 2017 lalu. Penelitian ini akan menjadi tolak ukur pada tryout yang akan
diadakan pada tahun 2018 dan selanjutnya, sehingga tim AOI dan MasukPTN akan dapat menangani
kemungkinan risiko dengan lebih baik di masa depan.
Resiko harus dipertimbangkan secara tepat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Dalam penelitian
ini, situasi bisnis dari Tryout Nasional SBMPTN by MasukPTN akan dianalisis dengan menggunakan
beberapa elemen yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risikonya. Unsur-unsur ini
adalah analisis internal dan analisis eksternal. Analisis internal akan membahas kondisi organisasi saat ini,
yang memperhitungkan analisis 4P Marketing Mix. Sementara itu, analisis eksternal terdiri dari analisis 5
Porter’s Forces.
Dalam proses manajemen risiko, ada lima tahap: identifikasi risiko, pemetaan risiko, pengukuran risiko,
evaluasi risiko, dan mitigasi risiko. Untuk melakukan identifikasi risiko, perlu dianalisis tiga elemen
analisis SWOT, dan resiko dari BOD. Dalam analisis SWOT, identifikasi risiko menggunakan hasil
analisis SWOT dan diambil dari komponen kelemahan dan ancaman. Daftar risiko dari BOD, peneliti
akan melakukan FGD dengan BOD dan menggali risikonya.
Hasil Analytical Hierarchy Process menunjukkan bahwa terdapat enam aspek risiko; keuangan,
operasional, pemasaran, reputasi, sumber daya manusia dan aspek infrastruktur, yang terdiri dari dua
puluh tujuh faktor risiko. Penilaian kategori risiko keseluruhan berdasarkan nilai eigen menunjukkan
bahwa Aspek pemasaran dengan nilai eigen 0,306 adalah yang terpenting. Sepuluh dari risiko tersebut
termasuk dalam risk controlling yang memerlukan tindakan segera dari tim MasukPTN dan Alumni OSIS
Indonesia.