digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ada berbagai macam cara untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Tes masuk yang diadakan pemerintah Indonesia seperti SBMPTN sendiri merupakan prioritas utama bagi siswa SMA, selain karena biaya pendaftaran yang tergolong murah, ketersediaan untuk semua wilayah sehingga peserta tidak perlu masuk ke universitas terkait dan keserentakannya menjadi nilai yang dipertimbangkan..Alumni OSIS Indonesia adalah organisasi alumnus siswa SMA yang dulunya adalah anggota OSIS dari seantero Indonesia yang menjalankan acara Tryout Nasional SBMPTN by MasukPTNTryout Nasional SBMPTN by MasukPTN menawarkan diferensiasi dalam skala ujicoba, banyak kompetitor lain yang bisa melakukan uji coba ini dalam skala sekolah, kota, kabupaten, atau provinsi, sehingga AOI beserta Tryout Nasional SBMPTN by MasukPTN merambahskala nasional secara serentak. Penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan profil risiko dari acara utama milik MasukPTN yang dilaksanakan pada tahun 2017 lalu. Penelitian ini akan menjadi tolak ukur pada tryout yang akan diadakan pada tahun 2018 dan selanjutnya, sehingga tim AOI dan MasukPTN akan dapat menangani kemungkinan risiko dengan lebih baik di masa depan. Resiko harus dipertimbangkan secara tepat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, situasi bisnis dari Tryout Nasional SBMPTN by MasukPTN akan dianalisis dengan menggunakan beberapa elemen yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risikonya. Unsur-unsur ini adalah analisis internal dan analisis eksternal. Analisis internal akan membahas kondisi organisasi saat ini, yang memperhitungkan analisis 4P Marketing Mix. Sementara itu, analisis eksternal terdiri dari analisis 5 Porter’s Forces. Dalam proses manajemen risiko, ada lima tahap: identifikasi risiko, pemetaan risiko, pengukuran risiko, evaluasi risiko, dan mitigasi risiko. Untuk melakukan identifikasi risiko, perlu dianalisis tiga elemen analisis SWOT, dan resiko dari BOD. Dalam analisis SWOT, identifikasi risiko menggunakan hasil analisis SWOT dan diambil dari komponen kelemahan dan ancaman. Daftar risiko dari BOD, peneliti akan melakukan FGD dengan BOD dan menggali risikonya. Hasil Analytical Hierarchy Process menunjukkan bahwa terdapat enam aspek risiko; keuangan, operasional, pemasaran, reputasi, sumber daya manusia dan aspek infrastruktur, yang terdiri dari dua puluh tujuh faktor risiko. Penilaian kategori risiko keseluruhan berdasarkan nilai eigen menunjukkan bahwa Aspek pemasaran dengan nilai eigen 0,306 adalah yang terpenting. Sepuluh dari risiko tersebut termasuk dalam risk controlling yang memerlukan tindakan segera dari tim MasukPTN dan Alumni OSIS Indonesia.