digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Combine.pdf
PUBLIC Kartika

Latar Belakang: Garman & Forgue (2010) Literasi keuangan adalah pengetahuan atas fakta yang mendasar, konsep, prinsip dan alat teknologi untuk penggunaan uang yang cerdas. Meningkatnya financial literacy otomatis akan meningkatkan penggunaan, pemanfaatan atau inklusi dari produk dan jasa keuangan itu sendiri. Presiden Jokowi mentarget inklusi keuangan meningkat menjadi 75% di akhir tahun 2019. Penelitian yang dilakukan di salah satu perusahaan konstruksi di Sumatera Selatan ini bertujuan untuk mencari hubungan antara sikap dan perilaku keuangan terhadap indeks literasi keuangan karyawannya serta melihat bagaimana karyawan memanfaatkan pinjaman uang dari perusahaan berkaitan dengan sikap dan perilaku keuangan mereka. Hasil: Kedua kuesioner dibagikan kepada 100 karyawan PT. Gajah Mada Sarana kemudian diolah dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Sikap dan perilaku keuangan secara simultan memiliki hubungan yang kuat antara aktivitas tabungan keuangan, pembayaran media, kemampuan berhitung, dan periode ketahanan keuangan dengan indeks literasi keuangan karyawan. Kesimpulan: PT. Indeks literasi keuangan pegawai Gajah Mada Sarana sebesar 29,75% literasi rendah. Melihat jawaban responden tentang pinjaman tercermin dalam indeks literasi keuangan, karyawan PT. Gajah Mada Sarana tidak termasuk dalam kelompok yang terliterasi karena mereka tidak dapat mengelola keuangan mereka sejauh ini secara maksimal sehingga membuat pinjaman dari perusahaan dan pada saat yang sama mereka mengalami kesulitan dalam mengembalikannya.