2018 TA PP Tasya Nadya Hartati dan Gary Sebastian Pangihutan 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan
Kereta rel listrik merupakan salah satu sarana transportasi massal yang banyak digunakan sehingga sangat perlu diperhatikan aspek kenyamanan untuk penggunanya. Salah satu aspek kenyamanan yang tidak kalah pentingnya adalah kenyamanan akustik di dalam kereta. Pada pengukuran awal diketahui tingkat tekanan suara maksimum pada kereta rel listrik sebesar 80 dB, walaupun nilai tersebut masih memenuhi standar KM. No. 41 Tahun 2010, namun nilai tersebut tidak memberikan kenyamanan akustik bagi penumpang. Sehingga dapat dikatakan pada gerbong kereta rel listrik ini memiliki sumber bising dominan. Dilihat pada kondisi statis dan dinamis, keduanya memiliki profil bising yang sama, bising ini bukan bersumber dari aktivitas kereta seperti rolling noise, getaran pada sambungan kereta maupun badan roda, tetapi dari sistem pendingin udara yang didapat dari hasil identifikasi pada survei awal. Sistem pendingin udara ini memiliki frekuensi dominan sebesar 242 Hz. Analisis lebih lanjut mengetahui bahwa komponen sumber bising dominan berasal dari ruang fan dan ducting. Bising pada ruang fan dan ducting ini berasal dari motor dan bilah kipas yang berputar serta vibrasi pada struktur ducting. Oleh karena itu, dilakukan pengendalian bising yang memperhatikan laju transmisi air-borne dan juga structure-borne. Pengendalian bising ini juga dilakukan dengan melakukan pemodelan serta simulasi pada perangkat lunak berbasis metode numerik. Untuk dapat mengendalikan bising terkait air-borne dan structure-borne dilakukan studi kasus. Untuk pengendalian air-borne dilakukan dengan memberi acoustic liner yang menyelimuti bagian ducting yang berbahan dasar material absorber berbasis bahan berpori, yang memberikan penurunan tingkat tekanan suara sebesar 29,3 dB. Sedangkan untuk mengendalikan bising terkait structure-borne dilakukan dengan mengubah geometri struktur, yaitu dengan memberi stiffener paralel pada bagian bawah ducting, yang memberikan penurunan tingkat tekanan suara sebesar 28,9 dB. Pada simulasi dengan menggabungkan acoustic liner dengan stiffener, didapat penurunan tingkat tekanan suara maksimum hingga mencapai 37,1 dB, dan nilai tingkat tekanan suara overall sebesar 51,2 dBA.