digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan meningkatnya penduduk Indonesia, kebutuhan akan energi pun turut meningkat, terutama energi listrik. Sebagian besar energi listrik yang diproduksi saat ini berasal dari energi fosil. Adanya keterbatasan sumber daya energi fosil menyebabkan manusia butuh mencari peluang sumber energi lain yang terjamin ketersediaannya, salah satunya adalah energi surya. Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa dengan keterjaminan terkena sinar matahari selama setahun penuh. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan sistem untuk memanen energi surya, yaitu dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PLTS pada tugas akhir ini dirancang untuk memanen energi surya yang akan digunakan untuk memenuhi beban elektrik berupa stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik dan utilitas di gedung Labtek VI yang. Dilakukan pemodelan beban elektrik dari stasiun pengisian untuk mengetahui besar beban elektrik sistem. PLTS ini dibangun di atas kanopi dengan rangka yang dirancang untuk memaksimalkan penyerapan energi surya. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa PLTS dengan skenario terbaik dapat menghasilkan energi sebesar 17,52 MWh per tahun, rasio performansi 0,736 dan self-sufficiency sistem sebesar 41,9%. Sedangkan dari sisi ekonomi, sistem PLTS membutuhkan waktu pengembalian modal selama 13,3 tahun dan cost of energy Rp 1.441/kWh.