Senyawa 2-etil-heksanol banyak dibutuhkan dalam industri plasticizer sebagai prekursor untuk sintesis diester bis (2-etil heksil) phtalat (DEHP). Di Indonesia, PT. Petro Oxo Nusantara (PON) juga memproduksi senyawa 2-etil-heksanol melalui reaksi oxo. Salah satu tahapan dalam reaksi oxo yaitu reaksi hidrogenasi konsekutif 2-etil-2-heksenal menjadi 2-etil-heksanol. Reaksi ini membutuhkan katalis berbasis nikel sebagai langkah paling efektif untuk mendapatkan perolehan 2-etil-heksanol yang lebih tinggi dan murni. Tanpa adanya katalis, reaksi hidrogenasi berlangsung sangat lambat dan dapat dipercepat dengan kondisi temperatur yang sangat tinggi. Namun, kebutuhan katalis hidrogenasi di PT. PON masih dipenuhi oleh komoditas impor, sehingga menyebabkan ketergantungan pada pihak asing. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai sintesis katalis hidrogenasi 2-etil-2-heksenal untuk mempersiapkan diri menjadi bangsa yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula dan prosedur pembuatan katalis berbasis nikel di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis Institut Teknologi Bandung dan mendapatkan persamaan laju reaksi menggunakan katalis berbasis nikel hasil pengembangan. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode sintesis dan uji aktivitas katalis berbasis nikel pada berbagai jenis penyangga untuk mendapatkan hasil uji konversi dan selektivitas yang dapat menyaingi katalis komersial. Katalis disintesis dengan kandungan nikel 50%-b. Penyangga terdiri dari AlO(OH) (ketapal) dan SiO2 (cabosil) dalam variasi komposisi 0%-b, 20%-b, 50%-b, 80%-b, dan 100%-b cabosil terhadap %-b penyangga. Reaksi hidrogenasi dilakukan pada reaktor partaian selama 10 jam pada kondisi kerja 120°C dan 30 bar. Hasil dari penelitian ini diperoleh performa katalis sintesis terbaik adalah NiO50-Cab50 dengan konversi 2-etil-2-heksenal 100% dan selektivitas terhadap 2-etil-heksanol 98%. Sementara, nilai energi aktivitas dengan menggunakan katalis NiO50-Cab50 diperoleh dengan melakukan reaksi pada variasi temperatur 110-130°C. Reaksi tahap satu (hidrogenasi 2-etil-2-heksenal menjad 2-etil-heksanal) memiliki nilai Ea sebesar 39,88 kJ/mol dan tahap dua (hidrogenasi 2-etil-heksanal menjad 2-etil-heksanol) memiliki nilai Ea sebesar 89,38 kJ/mol. Hal ini menunjukkan reaksi bertambah cepat dengan kenaikan temperatur.