Struktur cekungan dapat diidentifikasi berdasarkan analisis geofisika. Analisis geofisika menggunakan data geofisika berdasarkan parameter fisis tertentu yang selanjutnya dapat dilakukan interpretasi untuk membuat model geologi bawah permukaan. Salah satu parameter fisis yang akan ditentukan adalah nilai densitas terhadap kedalaman. Metoda geofisika yang efektif digunakan untuk keperluan tersebut adalah metoda gaya berat. Metoda gaya berat dapat digunakan untuk keperluan ini,dengan cara mengukur anomali gaya berat dipermukaan yang disebabkan oleh kontras densitas antara batuan dasar dengan material sedimen pengisi cekungan, geometri cekungan serta topografi permukaan. Pemodelan anomali gaya berat oleh struktur cekungan dilakukan berdasarkan formulasi Abdeslem (2003). Asumsi yang digunakan adalah kontras densitas bervariasi terhadap kedalaman secara polinomial. Formulasi Abdeslem digunakan untuk mengintegrasi variabel kedalaman sehingga hanya berada dalam variabel jarak. Hasil dari Formulasi Abdeslem dapat diintegrasi menggunakan metoda Gauss-Legendre Quadrature. Pemodelan ke-depan menghasilkan data sintetik yang divalidasi dengan inversi Levenberg Marquardt. Data sintetik digunakan untuk menentukan model basin bawah permukaan dengan pendekatan Fourier. Dari hasil pemodelan terlihat bahwa respon topografi permukaan sangat dominan dibandingkan geometri batuan dasarnya. Hal ini disebabkan karena saat geometri batuan dasar berundulasi dibawah permukaan, efeknya kurang berpengaruh karena semakin jauh dari permukaan.