digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP RATU INTAN FEBRY DARAMITA_COVER.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2018 TS PP RATU INTAN FEBRY DARAMITA_ABSTRAK.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

Kegagalan dalam memasukan pengetahuan khusus tentang bahaya banjir khususnya tentang penyebab banjir yang sedikit diketahui pada manajemen jalan dapat memperparah dampak ke infrastruktur jalan baik secara fisik dan sosio-ekonomi. Di Jakarta Utara dimana banjir banyak disebabkan oleh hasil perpaduan faktor fisik dan faktor sosio ekonomi, antara lain seperti faktor geografi, sedimentasi pada badan saluran air, perubahan tata guna lahan yang sangat cepat, dan penurunan tanah. Faktor-faktor tersebut telah berkontribusi terhadap frekuensi dan intensitas banjir yang berakibat terganggunya fungsi jalan nasional sebagai jalan arteri primer yang menghubungkan komersial dan bisnis area di Jakarta Utara dan residensial dan industrial area in Jakarta Timur. Faktor sosio ekonomi mengindikasinya bahwa baik aktivitas pada residensial dan industrial selain menyebabkan banjir, juga mendapat dampak akibat banjir melalui pembuangan air kotor dan sampah ke saluran drainase. Selain itu, pendekatan pemeliharaan jalan yang ada dan keterbatasan dana nampaknya kurang memadai dan kurang efektif dalam memelihara siklus hidup perkerasan jalan khususnya dalam menghadapi banjir. Sebagai konsekuensi, dampak banjir pada jalan mengakibatkan tingginya biaya pemeliharaan jalan dan biaya pengguna jalan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak fisik pada siklus hidup perkerasan jalan dan dampak sosio-ekonomi dari tergenangnya jalan untuk mengusulkan bentuk adaptasi strategi yang lebih baik dalam manajemen jalan untuk menyediakan infrastruktur yang resilien dan meningkatkan aksesibilitas, konektivitas antar daerah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis siklus hidup biaya (LCCA) yang dikombinasikan dengan pengamatan lapangan digunakan untuk menilai kondisi perkerasan jalan selama siklus hidup rencana. Selain itu, kuesioner dan wawancara dilakukan untuk mendapat masukan terkait dampak sosio-ekonomi terhadap aktifitas harian mereka. Berdasarkan hal tersebut, kebanyakan dari responden yang terdiri dari penduduk setempat, kawasan industry, dan pengguna jalan umum mempunyai pendapatan rendah atau dibawah Upah Minimum Regional (UMR) yang menyebabkan mereka rentan terkena dampak akan jalan yang banjir. Di tahap akhir, analisis biaya manfaat dipakai untuk membandingkan biaya dampak banjir dan kemungkinan manfaat dari tiga skenario yaitu pemeliharaan preventif jalan (PRM) dengan penganggulangan banjir (Skenario I), pemeliharaan reaktif jalan (RRM) tanpa penanggulangan banjir (Skenario II), dan pemeliharaan reaktif jalan (RRM) dengan penanggulangan banjir (Skenario III) untuk mengetahui bentuk adaptasi manajemen strategi. Hasil Analisa tersebut menampilkan bahwa total nilai bersih sekarang (NPV) ada pada skenario I adalah Rp 1,097,446,765,130. Dengan membandingkan biaya dan manfaat, hal tersebut dapat menawarkan bentuk adaptasi strategi pada manajemen jalan melalui beberapa scenario yang memberikan nilai NPV tertinggi. Oleh karena itu, beberapa rekomendasi telah dibuat berdasarkan hasil analisis tersebut. Hal tersebut antara lain diperlukannya mekanisme khusus untuk meningkatkan perencanaan aktif dan pelaksanaan di setiap sector dalam pencegahan banjir, dan penerapan pemeliharaan preventif jalan dan penanggulangan banjir (flood-prrofing) untuk meminimalisir dampak fisik dan sosio ekonomi bagi penyelenggara jalan dalam hal ini pemerintah dan pengguna jalan sebagai perwujudan pelayanan jalan yang lebih baik dan konektifitas tinggi.