digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan suatu fenomena dipole mode dengan pola antar-tahunan di mana terjadi perbedaan anomali suhu permukaan laut (SPL) di sisi timur Samudra Hindia dan sisi barat Samudra Hindia yang turut diikuti oleh anomali angin dan curah hujan. Pada penelitian ini digunakan metode Empirical Orthogonal Function (EOF) untuk mengkaji dinamika perairan Samudra Hindia, dengan parameter suhu permukaan laut (SPL), tinggi paras laut (TPL), dan angin permukaan, sebagai respon dari IOD secara independen atau mengabaikan pengaruh fenomena lainnya seperti El-Niño Southern Oscillation (ENSO), monsoon, dan variabilitas lainnya. Berdasarkan analisis EOF, fenomena IOD berperan sebesar 19,6% terhadap variansi anomali SPL dalam skala antartahunan selama 24 tahun terakhir. Sedangkan terhadap parameter lainnya, fenomena IOD berperan sebesar 41,6% terhadap variansi anomali TPL, 53,5% terhadap variansi anomali angin zonal, dan 21,8% terhadap variansi anomali angin meridional. Berdasarkan analisis hasil metode EOF serta analisis korelasi silang secara temporal dan spasial, diperoleh beberapa indeks yang akurat dan mampu mendeskripsikan dinamika perairan Samudra Hindia pada kejadian IOD, yaitu: SSTdyn (untuk dinamika anomali SPL), Udyn (untuk dinamika anomali angin zonal), Vdyn (untuk dinamika anomali angin meridional), dan SSHdyn (untuk dinamika anomali TPL). Selanjutnya, berdasarkan analisis komposit hasil metode EOF berupa Principal Component (PC) dan indeks dinamika perairan Samudra Hindia, pada saat kejadian IOD Positif (Negatif) tahun 1994, 1997, 2006, 2012, dan 2015 (1996, 1998, 2010, dan 2016), terjadi anomali negatif (positif) SPL di sisi timur Samudra Hindia (0°–15°LS dan 90°–110°BT) lalu diikuti oleh anomali positif (negatif) SPL di sisi barat Samudra Hindia (10°LU–10°LS dan 40°–60°BT) dan di sisi tengah Samudra Hindia (5°LS–10°LS dan 70°–80°BT) yang dimulai pada bulan Juni dan mencapai puncaknya di bulan September-Oktober. Anomali SPL yag terjadi diikuti pula dengan anomali angin di wilayah sekitar 5°LU–10°LS dan 70°–110°BT yang dimulai dengan kemunculan anomali angin meridional ke utara (selatan) di bulan Juni-Juli yang selanjutnya diikuti anomali angin zonal ke arah timur (barat) di bulan selanjutnya dan mencapai puncaknya di bulan Oktober. Selain itu, terjadi anomali positif (negatif) TPL di sisi tengah Samudra Hindia (5°LS–10°LS dan 60°–90°BT) dan anomali negatif (positif) TPL di sisi timur Samudra Hindia (5°LU–10°LS dan 90°–110°BT) yang mulai terjadi di bulan JuliAgustus (September-Oktober) dan semakin menguat hingga bulan November-Desember (Januari).