digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia memiliki peringkat minat membaca di urutan ke – 60 dari 61 negara di dunia. Informasi ini dikutip dari hasil penelitian Central Connecticut State University di Britain pada Maret 2016. Penelitian tersebut ditujukan untuk meneliti masyarakat terpelajar dari 61 negara. Bila dibandingkan dalam skala yang lebih kecil di Asia Tenggara, Indonesia memiliki infrastruktur untuk kegiatan membaca yang cukup, hanya kurang dimanfaatkan oleh semua kalangan. Kebiasaan baik seperti budaya membaca harus di pupuk sejak awal, hal tersebut harus di implementasikan sejak usia dini. Dari penyataan bahwa anak tidak dapat menerima pengetahuan langsung secara struktural seperti buku, anak akan sulit untuk menerjemahkan arti kalimat sebelum mengartikan arti dari sebuah kata. Maka dari itu, untuk meningkatkan perkembangan anak dalam ilmu pengetahuan diperlukan media membaca yang lebih pantas untuk konteks anak anak agar mudah untuk diterjemahkan. Media tersebut dapat berupa interaksi visual, interaksi sosial, interaksi audial, secara non formal seperti taman kanak – kanak dan sekolah dini. Dalam tahap perkembangan anak, mereka memiliki ketertarikan sendiri terhadap berbagai hal, hal tersebut dapat bergantung terhadap faktor gen orang tua ataupun keluarga. Dalam tahapan ini peran orang tua sangatlah penting untuk memerhatikan perkembangan kognitif yang diiringi aspek motorik dari anak tersebut dalam ketertarikannya sebagai potensi yang harus dikembangkan.