digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Endemisitas infeksi virus hepatitis B (HBV) di Indonesia temasuk ke dalam golongan menengah hingga tinggi (2,5% - 10%), oleh karena itu sejak tahun 1997 pemerintah mewajibkan pemberian vaksin hepatitis B yang mengandung protein permukaan S (produk dari gen S) HBV (S-HBsAg) pada bayi. Akan tetapi, sekitar 5% anak dan remaja di dunia yang telah divaksinasi tidak memberi respon positif terhadap vaksin tersebut, sehingga dikembangkanlah vaksin hepatitis B terbaru yang mengandung protein permukaan L (produk dari gen preS1+preS2+S) HBV (L-HBsAg) untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan transforman P.pastoris yang memiliki sisipan 2 kaset gen pengkode yang dapat mengekspresikan protein L-HBsAg. Transformasi P.pastoris dengan 2 kaset L-HBsAg dilakukan dengan metode elektroporasi. Ekspresi protein dilakukan pada koloni transforman yang menghasilkan fragmen PCR sebesar 462 bp dengan primer yang mendeteksi keberadaan kaset multikopi. Ekspresi protein diinduksi dengan penambahan metanol (1%, 1,5%, 2%, 3%) selama 144 jam. Keberadaan protein L-HBsAg dikonfirmasi dengan metode Western Blot.Hasil pengukuran kadar protein total dengan metode Bradford untuk induksi methanol 1%, 1,5%, 2% dan 3% adalah 89,45 mg/mL, 87,7 mg/mL, 94,9 mg/mL dan 106,68mg/mL berturut-turut. Visualisasi hasil Western Blot menunjukkan pita HBsAg berukuran sekitar 45 kDa, yang sesuai dengan kontrol L-HBsAg komersial. Berdasarkan hasil tersebut, didapat transforman P.patoris yang memiliki 2 kaset L-HBsAg di genomnya dan mengekspresikan protein L-HBsAg, yang dapat digunakan untuk pengembangan vaksin HBV.