digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nabilah Sarah Fauziah_27116306 .pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu hasil panen berlimpah di Indonesia. Produksi kebutuhan pangan olahan tebu seperti produksi gula dan minuman sari tebu menghasilkan banyak limbah berupa ampas tebu (bagasse) yang belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga hanya menjadi sampah dan menimbulkan pencemaran di lingkungan sekitar tempat produksi. Ampas tebu mengandung serat selulosa tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku tekstil dan produk fashion. Karakteristik serat tebu yang kaku dan kuat berpotensi sebagai material yang dapat digunakan untuk produk fashion terutama aksesoris seperti tas yang ramah lingkukan karena proses biodegradasi tebu yang cepat. Eksplorasi ampas tebu hasil produksi minuman sari tebu dengan pencampuran ampas tebu dan lateks alam yang diolah melalui pengadopsian teknik tekstil nonwoven dengan menggunakan alat dan bahan sederhana menghasilkan material yang memiliki berbagai motif dan tekstur. Karakteristik material olahan ampas tebu dapat disesuaikan saat pembuatan struktur awal material sesuai dengan kebutuhan desain. Eksplorasi tersebut menghasilkan material non-woven berupa lembaran padat yang layak pakai untuk membuat produk tas fashion jenis handbag, clutch, dan sling bag yang ramah lingkungan, fungsional, dan memiliki daya pakai dan daya jual, serta memperluas pemanfaatan ampas tebu dalam dunia desain fashion dan menjadi solusi usaha pencegahan pencemaran lingkungan akibat proses pengolahan tebu.