Perpustakaan Digital ITB

Penggunaan sumber daya energi berbasis fosil semakin berkurang seiring berkembangnya zaman. Selain disebabkan oleh ketersediaannya yang semakin menipis, efek negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan juga menjadi alasan utama mengapa penggunaan sumber daya fosil harus dikurangi. Minyak mentah pirolisa biomassa (biocrude oil) adalah sumber bioenergi yang sangat potensial untuk menggantikan minyak bumi. Seperti namanya, minyak mentah pirolisa biomassa (MMPB) diperoleh dari proses pirolisis berbagai jenis biomassa pada rentang temperatur 500 – 600 °C. Penelitian ini terfokus pada optimasi proses pirolisis agar dapat menghasilkan produk minyak mentah pirolisa yang tinggi dengan menggunakan proses pirolisis dan reaktor pirolisis dengan tungku pembakaran. Variabel terikat pada penelitian ini adalah perolehan (yield) minyak mentah pirolisa. Sedangkan variabel bebas pada penelitian ini adalah banyaknya bahan baku dan banyaknya bahan bakar. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk membuktikan presentase perolehan (yield) minyak mentah pirolisa biomassa dengan memvariasikan variabel bebas, sehingga diperoleh sistem pirolisis biomassa yang paling optimum untuk menghasilkan minyak mentah pirolisa biomassa (MMPB). Metodologi percobaan yang digunakan adalah dengan melakukan pirolisis terhadap TKS. Variasivariasi yang dilakukan adalah rasio antara bahan baku dengan bahan bakar. Setelah produk cair dari pirolisis dan perolehannya didapat, produk cair dianalisis komposisinya dan dianalisis kadar airnya. Proses pirolisis yang optimum didapat pada variasi intermittent dengan perbandingan bahan baku terhadap bahan bakar 1:3. Kadar air yang didapat masih sangat tinggi yaitu 25,49% pada fraksi kental dan 71,34% pada fraksi encernya. Komposisi tertinggi dari BCO adalah asam asetat sebesar 14,60% kemudian fenol dengan 13,86% dan 2-metil-fenol dengan 10,80%. Arang yang dihasilkan memiliki potensi untuk bersaing dengan batubara kelas bituminus.