digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Besi cor nodular adalah salah satu klasifikasi dari besi cor yang pada proses pengecorannya ditambahkan unsur nodulizers sehingga grafit yang diperoleh berbentuk nodular. Bentuk nodular pada struktur grafit mengakibatkan besi cor nodular memiliki keuletan yang baik. Dalam penelitian ini, dilakukan 3 variasi waktu penahanan ladle selama proses pengecoran Besi Cor Nodular FCD700, yaitu 107 s, 304 s, dan 500 s. Adanya variasi waktu tersebut akan memengaruhi kandungan Magnesium sisa yang terdapat pada besi cor sehingga jumlah dan kebulatan grafit akan bervariasi. Berdasarkan parameter tersebut, dilakukan uji impak dan uji keras pada sampel untuk menentukan konsistensi sifat mekaniknya. Karakterisasi pada sampel dilakukan dengan metode metalografi serta heat tinting. Selain itu, dilakukan juga proses annealing pada temperatur 7040C selama 12 jam untuk mengamati transformasi struktur mikro yang terjadi. Proses annealing yang dilakukan menghasilkan terjadinya transformasi matriks sampel dari pearlitic menjadi ferritic. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa beda ketahanan impak serta beda kekerasan pada sampel untuk tiap parameter tidak signifikan secara statistik, dengan kemungkinan nilai F yang diperoleh dari tabel ANOVA lebih besar dari 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan waktu penahanan ladle hingga 500 detik tidak akan memengaruhi konsistensi sifat mekanik dari besi cor nodular FCD700.