digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER MUHAMAD FIKRI AMRULLOH NIM:10511091
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 MUHAMAD FIKRI AMRULLOH NIM:10511091
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 MUHAMAD FIKRI AMRULLOH NIM:10511091
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 MUHAMAD FIKRI AMRULLOH NIM:10511091
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 MUHAMAD FIKRI AMRULLOH NIM:10511091
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 MUHAMAD FIKRI AMRULLOH NIM:10511091
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Salah satu permasalahan dalam tranportasi minyak mentah dari sumur produksi ke tempat pengolahan adalah dapat terjadinya deposisi wax (lilin) pada jaringan pipa yang kemudian akan menurunkan laju alirnya. Pencegahan deposisi lilin dapat dilakukan dengan penambahan senyawa penurun titik tuang atau Pour Point Depressant (PPD), salah satunya adalah senyawa polietilen glikol oleat atau PEG-oleat. Pada penelitian ini, PEG-oleat disintesis dengan cara mereaksikan asam oleat dan polietilen glikol (400, 1000, dan 6000) menggunakan katalis asam sulfat dalam sistem reaksi refluks vakum. Karakterisasi produk sintesis dilakukan dengan cara menggunakan uji kromatografi lapis tipis (KLT) dan spektrofotometri FTIR (fourier transform Infra-Red). Persentase rendemen produk PEG400-oleat, PEG1000-oleat, dan PEG6000-oleat yang diperoleh secara berurutan adalah bernilai 93,26%; 91,31%; dan 90,91%. Hasil uji KLT menunjukkan bahwa produk sintesis muncul sebagai satu noda yang memiliki nilai Rf (retardation factor) yang berbeda dari nilai Rf noda pereaksinya. Hasil analisis KLT terhadap PEG400-oleat, asam oleat, dan polietilen glikol menggunakan eluen n-heksana:metanol (1:3, v/v), secara berurutan, menghasilkan nilai Rf 0,60; 0,71; dan 0,43. Hasil uji KLT terhadap PEG1000-oleat, asam oleat, dan polietilen glikol menggunakan eluen kloroform:metanol (1:4, v/v) secara berurutan menghasilkan nilai Rf 0,43; 0,51; dan 0,29. Sedangkan hasil uji KLT terhadap PEG6000-oleat, asam oleat dan polietilen glikol menggunakan eluen kloroform:metanol (1:6, v/v) polietilen glikol secara berurutan menghasilkan nilai Rf sebesar 0,27; 0,54; dan 0,21. Hasil analisis spektrum FTIR terhadap ketiga produk menunjukkan adanya vibrasi gugus karbonil (C=O) ester pada bilangan gelombang sekitar 1735–1738 cm-1 yang mengindikasikan bahwa produk ester telah terbentuk. Pengujian efektivitas PEG-oleat sebagai pour point depressant (PPD) dilakukan pada minyak mentah yang berasal dari sumur Benar di Sumatera, dengan variasi konsentrasi PEG-oleat 500, 1000, 2000, 5000, dan 10000 ppm. Hasil pengujian sifat PPD minyak mentah menunjukkan adanya hubungan yang linier antara massa molekul rata-rata polietilen glikol dengan penurunan titik tuang (pour point) sampel minyak mentah dari sumur Benar. Penggunaan PEG400-oleat dengan konsentrasi 10000 ppm dapat menurunkan titik tuang sampel minyak mentah hingga 6 ?C, sedangkan dengan konsentrasi yang sama, senyawa PEG1000-oleat dapat menurunkan titik tuang minyak mentah hingga 9 ?C. Berbeda dengan kedua produk sebelumnya, PEG6000-oleat dapat menurunkan titik tuang hingga 9 ?C hanya dengan konsentrasi sebesar 5000 ppm.