2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-BAB 3A.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-BAB 3B.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-BAB 3C.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2016 TA PP LUTHFI NURUL HIDAYAH SAIFUDIN 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti
Pemetaan geologi dan analisis provenan batupasir Formasi Meluhu telah dilaksanakan di Daerah Tambua dan sekitarnya, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (UTM 382000-391000 mU dan 961500-963000 mT WGS84 Zona 51S). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami geomorfologi, stratigrafi, struktur, dan sejarah geologi, serta kaitannya dengan asal sedimen yang menyusun batupasir Formasi Meluhu. Daerah ini dapat dibedakan menjadi empat satuan geomorfologi, dari utara ke selatan yaitu Satuan Perbukitan Tambua, Satuan Perbukitan Blok Sesar Longeo, Satuan Punggungan Homoklin Onembute, dan Satuan Lembah Aluvial Lasolo. Daerah Tambua dibagi menjadi lima satuan batuan. Secara berurutan dari tua ke muda terendapkan Satuan Batupasir, Satuan Batugamping, dan
Satuan Batulempung berumur Trias. Selain itu terdapat pula Satuan Batuan Ultramafik berumur Kapur yang juga tersingkap baik di bagian utara daerah penelitian. Satuan-satuan tersebut kemudian tertutupi sebagian oleh Satuan Endapan Aluvial berumur resen yang mengendap secara tidak selaras di atasnya. Struktur geologi daerah penelitian tampak pada kedudukan batuan, lipatan, dan sesar. Jurus perlapisan batuan pada daerah ini memiliki arah umum barat laut - tenggara dan membentuk beberapa lipatan. Selain itu terdapat pula sesarsesar geser. Sesar-sesar tersebut terbentuk akibat tumbukan Sula Spur dengan lengan utara
dan lengan barat Sulawesi sejak Oligosen Akhir. Tumbukan inilah yang mengakomodasi pengalihtempatan Satuan Batuan Ultramafik di daerah penelitian. Batupasir pada daerah ini
dapat diklasifikasikan sebagai sublithic arenite dan arenite dimana terdapat kuarsa sebanyak 66 - 89%, feldspar 0 - 4%, dan fragmen litik 10 - 34%. Analisis provenan dengan menggunakan metode point counting pada batupasir di daerah ini menunjukkan bahwa batupasir berasal dari lingkungan tektonik recycled orogene.