Lapangan KF merupakan lapangan penghasil minyak dan gas bumi yang berada di
Blok Kakap PSC, Cekungan Natuna Barat. Lapangan ini ditemukan pada tahun 1985
dan mulai berproduksi pada Desember 1989 yang mencapai puncak produksi pada
November 1990 yang menghasilkan 43.720 barel minyak per hari.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang karakter dari reservoir minyak
yang ada, studi tentang pemodelan geologi (karakterisasi reservoir) lebih lanjut perlu
dilakukan. Salah satu metode yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu dengan
melakukan pemodelan reservoir.
Studi kali ini akan melakukan pemodelan reservoir Batupasir X pada interval
Formasi Upper Gabus di Lapangan KF. Beberapa langkah yang dilakukan antara
lain: menganalisis log sumur, menganalisis tipe endapan berdasarkan pola log GR,
pemetaan isochore, pemodelan geometri reservoir, dan pemodelan fasies. Data-data
yang digunakan dalam studi ini antara lain adalah data log sumur, data seismik 3D,
data checkshot, data well top dan well bottom, laporan litostratigrafi serta laporan
internal perusahaan dan studi yang pernah dilakukan di Lapangan KF.
Terdapat empat interval batupasir yang menyusun reservoir Batupasir X Formasi
Upper Gabus, yaitu Batupasir UG-7, UG-6, UG-5, dan UG-4. Keempat interval
batupasir tersebut diendapakan pada lingkungan fluvial dan fluvial-deltaic. Dari
analisis log pada interval reservoir Batupasir X, terdapat dua fasies batupasir, yaitu
fasies delta front/distal bar sand, dan fasies fluvial channel sand.
Pemodelan fasies reservoir dalam studi ini menggunakan atribut seismik 3D RMS
Amplitudo. Pemilihan atribut seismik ini didasarkan pada perbedaan amplitudo
seismik yang cukup besar antara batupasir dengan batulempung sehingga identifikasi
fasies batupasir menjadi lebih mudah dilakukan. Dalam pemodelan fasies batupasir
ini terlihat penyebaran fasies dan perkembangan fasies dari interval batupasir paling
tua ke interval batupasir paling muda (UG-7 hingga UG-4). Dari pemodelan fasies
tersebut dapat diinterpretasikan bahwa penyebaran fasies batupasir di Lapangan KF
dikontrol oleh perkembangan lingkungan pengendapan yaitu lingkungan fluviodeltaik dengan prograding delta ke arah baratlaut.