digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sekarang ini kehidupan masyarakat global telah semakin sadar akan green concept atau hidup yang selaras dengan alam. Salah satu ide dalam green concept adalah mengurangi paparan suara atau kebisingan yang berlebihan. Mesin turbocharger – turbin gas GTS 22 merupakan contoh sistem mekanis yang menghasilkan tingkat tekanan suara yang sangat tinggi. Oleh karena itu, mesin ini layak untuk menjadi kasus pengendalian kebisingan. Selanjutnya muffler dipilih sebagai alat peredam kebisingan setelah secara hati-hati dilakukan analisis spektrum kebisingan dominan dari mesin tersebut. Tingkat penurunan kebisingan mesin GTS 22 oleh muffler ini disesuaikan dengan baku mutu tingkat tekanan suara di kawasan industri yang direkomendasikan oleh Keputusan Menteri Lingkungan: KEP-48/MENLH/11/1996. Pendekatan numerik digunakan dalam mendesain muffler. Hasil yang diperoleh kemudian divalidasi secara eksperimental. Lebih lanjut noise reduction (NR) digunakan untuk menilai kinerja muffler. Desain muffler dalam penelitian ini terdiri dari seluruh gabungan perlakuan (combination treatment): area cross section expansion chamber, perforated system (micro perforated panel), porous material, partition chamber dan concentric tube. Desain akhir muffler yang dipilih yakni desain gabungan perlakuan dengan perolehan NR 38,77 dB. Kemudian nilai NR ini diterapkan pada exhaust GTS 22 dan diperoleh nilai tingkat tekanan suara sebesar 80,82 dB atau 68,95 dBA. Dari hasil perbandingan, deviasi rata - rata hasil eksperimen terhadap numerik diperoleh 7,14%. Dengan mempertimbangkan hasil tersebut desain muffler berhasil memenuhi baku mutu kebisingan yang diinginkan sesuai rekomendasi dalam peraturan kementerian lingkungan hidup Indonesia. Selain itu diketahui pula nilai pressure drop (ΔP) dari muffler sebesar 0,4042% dimana dapat diterima dalam kaitannya untuk menjaga kinerja secara mekanik.