digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Khairu Zeta Leni_27116006.pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Setiap tahun jumlah penyandang gangguan penglihatan semakin meningkat. Pada hasil survei tahun 2010, jumlah gangguan penglihatan pada kategori low vision mencapai jumlah 246 juta jiwa dari seluruh negara. Data tersebut menunjukkan jumlah penyandang low vision lebih tinggi dari penyandang buta total yang berjumlah 39 juta orang. Keberadaan penyandang low vision masih jarang diketahui masyarakat dan masih sedikit penanganan solusinya. Low vision adalah gangguan pada tingkat ketajaman penglihatan dan lapang pandang seseorang, namun sisa penglihatannya masih dapat dioptimalkan. Salah satu asesmen fungsional yang terganggu pada penyandang low vision adalah gangguan dalam melihat objek berwarna dan bentuk berdimensi kecil. Hal ini menjadikan seorang penyandang low vision terkendala melihat pesan, tanda dan objek visual. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi daya lihat anak penyandang low vision dalam menentukan/merespon elemen bentuk dan warna yang disertai penggunaan cahaya buatan yang berbeda jenis warna pencahayaannya. Metode penelitian menggunakan pendekatan metode SSR - Single Subject Research (Penelitian Subjek Tunggal) dengan melaksanakan dua tahapan eksperimen, yaitu; tahap pertama menggunakan cahaya alami/matahari dan tahap kedua menggunakan tiga jenis warna pencahayaan lampu. Pencarian data secara kualitatif juga dilakukan dengan mewawancarai orang-orang terdekat penyandang low vision serta studi literatur terkait topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan elemen warna kuning dan elemen bentuk persegi skala 4 (dimensi 4,5 x 4,5 cm), adalah warna dan bentuk yang dapat dilihat dan direspon dengan sangat cepat oleh anak penyandang low vision. Lampu dengan jenis warna suhu natural adalah jenis pencahayaan terbaik yang memudahkan anak penyandang low vision dalam melihat objek visual dibandingkan pencahayaan matahari. Hasil ini dapat menjadi tolok ukur penggunaan elemen visual dan jenis pencahayaan yang baik untuk anak penyandang low vision melihat objek visual maupun diterapkan pada alat bantu anak penyandang low vision.