digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proses sedimentasi di pantai perairan Brebes beberapa tahun terakhir mengalami abrasi dan akresi di pesisir pantai. Kondisi sedimentasi ini dapat berpengaruh terhadap perubahan garis pantai. Dalam menangani proses sedimentasi ini diperlukan kajian tentang hidrodinamika dan transpor sedimen. Langkah awal secara sederhana dalam penelitian ini dilakukan kajian perubahan luas daratan pada area yang tergenang pasang dan surut (gosong) di pesisir pantai Brebes. Simulasi hidrodinamika 2-dimensi dilakukan menggunakan Mike 21 dengan mengaktifkan skema grid basah dan kering (flood and dry grid). Simulasi 15 hari dilakukan pada tanggal 13 – 30 Juni 2016 dan 18 Juli – 2 Agustus 2016. Terdapat tiga scenario model, yaitu skenario 1: gaya pembangkit pasang surut, skenario 2: gaya pembangkit pasang surut dan angin bervariasi terhadap waktu, dan skenario 3: gaya pembangkit pasang surut dan angin konstan dengan tujuan melihat pengaruh angin terhadap kondisi hidrodinamika, serta perubahan luas daratan pada area gosong. Selanjutnya dengan menggunakan gaya pembangkit pasang surut dan angin bervariasi terhadap waktu, simulasi dilakukan selama 1 tahun pada tahun 2016 untuk melihat variasi luasan area gosong terhadap musim. Perbandingan elevasi hasil model skenario 1, 2, dan 3 dengan observasi menghasilkan nilai RMSE sebesar 0,0826 m, 0,0815 m, dan 0,0802 m. Selain elevasi, dilakukan pula verifikasi terhadap arus dimana pada skenario 1 dihasilkan RMSE arus komponen barat-timur (utara-timur) sebesar 0,089 m/detik (0,056 m/detik). Model skenario 2 menghasilkan nilai RMSE arus komponen barat timur (utara-selatan) sebesar 0,091 m/detik (0,058 m/detik), sedangkan skenario 3 sebesar 0,093 m/detik (0,054 m/detik). Total perubahan luas daerah kering pada simulasi skenario 1 dan 2 selama 15 hari adalah terendam seluas 0,0498 km2 dan 0,0198 km2. Sebaliknya pada scenario 3, luas daerah kering bertambah 0,0107 km2. Hasil ketiga skenario tersebut menunjukkan bahwa adanya angin yang kuat/ekstrim berpengaruh kuat pada dinamika pantai. Hasil simulasi selama tahun 2016, menunjukkan perubahan total luas area kering menjadi terendam seluas 0,0509 km2. Semakin besar angin yang bertiup maka area yang terendam semakin sedikit dan luas area kering bertambah. Pada musim timur dan musim barat luas area dataran pasang surut yang tidak terendam lebih besar dibandingkan ketika musim peralihan.