2018 TS PP IWAN PRAMESTI ANWAR 1 - ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Rita Nurainni, S.I.Pus
Selat Karimata yang berada di antara Pulau Kalimantan dan Belitung dan Selat Gaspar yang berada di antara Pulau Belitung dan Bangka adalah dua perairan yang dilalui oleh massa air yang berasal dari Laut Cina Selatan. Pada penelitian ini, variabilitas massa air di kedua selat tersebut dikaji dengan menganalisis transpor volume, bahang, dan air bersalinitas rendahnya, baik secara spasial maupun temporal. Data yang digunakan adalah hasil simulasi model numerik tiga dimensi HAMburg Shelf Ocean Model (HAMSOM) selama 5 tahun dari 2010 hingga 2014 pada daerah model antara 1°0?0?? LS - 4°30?0??LS dan 104°0?15??BT - 110°30?0??BT dengan resolusi horizontal 0,5? (sekitar 0,94 km). Hasil model telah dibandingkan dengan data pengukuran dari South China Sea–Indonesian sea Transport/Exchange (SITE) Project untuk waktu pengukuran antara 26 Juni 2012-30 April 2014. Root mean square error antara model dan data lapangan untuk transpor volume, bahang, dan air bersalinitas rendah berturut-turut adalah 0,01 Sv, 0,05 PW dan 0,02 Sv di Selat Karimata serta 0,01 Sv, 0,02 PW, dan 0,018 Sv di Selat Gaspar. Nilai rata-rata harian transpor volume, bahang, dan air bersalinitas rendahnya adalah -0,37 Sv, -0,036 PW, -0,025 Sv di Selat Karimata dan -0,21 Sv, -0,015 PW, -0,021 Sv di Selat Gaspar, dengan tanda negatif menunjukkan arah transpor ke selatan, 1 Sv = 106 m3/s, dan 1 PW = 1015 W. Dengan menerapkan Empirical Orthogonal Function (EOF) pada data transpor massa air di Selat Karimata dan Gaspar dihasilkan lima mode utama dengan variansi masing-masing 96,43%, 1,33%, 0,75%, 0,53%, dan 0,17% di Selat Karimata dan 96,84%, 1,62%, 0,42%, 0,27%, dan 0,18% di Selat Gaspar. Mode pertama menjelaskan siklus tahunan (annual) 365 hari, sementara mode kedua hingga keempat menjelaskan siklus intraannual (183, 122, dan 122 hari), dan mode kelima menjelaskan siklus interannual (608 hari). Rata-rata besarnya transpor di Selat Karimata dan Gaspar yang berpengaruh pada Arlindo berdasarkan hasil simulasi 5 tahun masing-masing adalah -0,3 Sv dan -0,02 Sv untuk transpor volume, -0,03 PW dan -0,02 PW untuk transpor bahang, dan -0,019 Sv dan -0,014 Sv untuk transpor air bersalinitas rendah.