Reservoir tight gas pada sumur X memiliki permeabilitas sebesar 0.09 md dan porositas 0.17 Pada daerah di sekitar sumur terdapat skin sebesar 5.31. Oleh karena nilai permeabilitas yang relatif kecil, maka akan dilakukan perekahan hidraulik untuk meningkatkan produktivitas gas dari sumur tersebut. Perekahan hidraulik dilakukan pada sumur horizontal dan bentuk rekahan yang dihasilkan berbentuk transversal. Untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang optimum diperlukan desain perekahan hidraulik yang optimum.
Pada studi ini, penulis menampilkan hasil dan analisa dari sensitivitas-sensitivitas terhadap laju alir pompa, konsentrasi proppant, jenis fluida dan ukuran mesh proppant. Sensitivitas tersebut dilakukan dengan menggunakan FracCade 7.0 dan dengan P3D sebagai model geometri rekahan. Dari hasil sensitivitas tersebut nantinya akan digunakan sebagai masukan untuk mendesain geometri rekah yang optimum.
Berdasarkan sensitivitas yang telah dilakukan, laju alir pompa yang optimum adalah 14 bpm, konsentrasi proppant yang optimum adalah 6 PPA, jenis fluida yang optimum adalah PrimeFrac 30 dan ukuran mesh proppant yang optimum adalah CarboProp 20/40. Panjang rekahan yang didapatkan dari model yang telah optimum adalah sebesar 121.40 ft, lebar rekahan berdasar model yang optimum adalah sebesar 0.68 inch, lalu FOI (Fold of Increases) sebesar 7.32 dan Qoperating sebesar 4.78 MMSCFD. Terjadi peningkatan produktivitas dari sumur X sebesar 3.66 MMSCFD setelah melakukan perekahan hidraulik secara optimum pada sumur X.