digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Henry Junus Wattimanela .pdf
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Salah satu fenomena alam yang kejadiannya bersifat acak dan memiliki distribusi tertentu merupakan kejadian gempa. Dewasa ini beberapa penelitian banyak berkembang tentang gempa, khususnya terkait lokasi terjadinya gempa tersebut. Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan langkah awal dalam usaha meminimalkan banyaknya korban manusia dan sumber daya lain pada daerah rawan gempa. Metode yang bisa dikembangkan tentu saja bersifat probabilistik. Model-model probabilistik yang umumnya dikembangkan dalam lima tahun terakhir antara lain: metode laju kedatangan gempa, proses titik tanda, dan proses titik gempa. Penelitian ini mengembangkan dan menerapkan proses stokastik titik dengan pendekatan koordinat polar. Lokasi yang digunakan sebagai daerah pengamatan adalah wilayah Maluku dan sekitarnya. Titik pusat terhadap daerah pengamatan adalah Kota Tobelo yang merupakan Ibukota Kabupaten Halmahera Utara. Kota Tobelo berada pada Zona Tumbukan Laut Maluku, selain sebagai salah satu zona pengembangan yang ditetapkan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara. Data yang digunakan adalah kejadian gempa dengan kedalaman?? 50 km dan magnitudo > 5 SR di Wilayah Maluku dan sekitarnya untuk periode Tahun 1968-2008 yang telah dikoreksi. Indeks parameter yang digunakan adalah lokasi gempa bumi pada jarak dan sudut tertentu dengan ruang keadaan banyaknya kejadian gempa bumi. Proses partisi daerah menggunakan pendekatan koordinat polar dengan jarak yang berubah dan sudut tetap. Pengamatan ditinjau berdasarkan kuadran dan oktan dengan tujuan agar pengamatan lebih spesifik dan teliti terkait lokasi gempa dan daerah administratifnya. Hasilnya menunjukkan bahwa di kuadran atau oktan tertentu memiliki lebih banyak kejadian gempa dengan magnitudo dan kedalaman tertentu bila dibandingkan dengan kuadran atau oktan yang lain pada wilayah pengamatan. Kemudian ditaksir jarak lokasi gempa terhadap Kota Tobelo dan juga jarak minimum antar lokasi gempa secara berurutan pada suatu daerah pengamatan dengan menggunakan Kota Tobelo sebagai titik awal. Hasilnya jarak minimum Tahun 1968 berdistribusi lognormal sedangkan Tahun 1973 berdistribusi Weibull. Kemudian jarak minimum gempa Tahun 1983, 2004 dan 2006 berdistribusi gamma. Estimasi parameter-parameter distribusi Weibull, lognormal dan gamma menggunakan metode estimasi maksimum likelihood. Pada penelitian ini juga dilakukan perhitungan intensitas dan peluang gempa dengan tetap menggunakan Kota Tobelo sebagai titik pusat. Perhitungan intensitas berdasarkan jarak tertentu dari kota Tobelo dengan pertimbangan dampak yang dirasakan akibat gempa. Perhitungan intensitas gempa diterapkan pada daerah G dengan radius sejauh 333.966 km. Proses perhitungan intensitasnya menggunakan pendekatan metode partisi dengan jarak berubah dan sudut tetap; dan estimasi densitas kernel bivariat Gaussian. Hasil perhitungan intensitas berdasarkan jarak menunjukkan bahwa semakin ke pusat Kota Tobelo semakin jarang terjadi gempa dan sebaliknya semakin jauh dari Kota Tobelo semakin sering terjadi gempa. Perhitungan peluang gempa dilakukan terhadap wilayah pengamatan Maluku dan sekitarnya dengan menggunakan pendekatan estimasi densitas kernel bivariat Gaussian. Perhitungan peluang gempa pada daerah tertentu dari wilayah pengamatan berdasarkan kontur yang diperoleh dengan menggunakan software SAS 9.2. Perhitungan peluang juga dilakukan terhadap lokasi gempa terdekat pertama dari setiap lokasi gempa terhadap Kota Tobelo. Hasilnya menunjukkan bahwa peluang gempa di beberapa bagian dari Wilayah Maluku dan sekitarnya lebih besar bila dibandingkan wilayah lain. Berbagai proses tersebut didahului dengan membentuk model-model yang dapat diaplikasikan pada data gempa. Aplikasi model pada data gempa menggunakan program untuk mendapatkan hasil perhitungan yang akurat. Programnya dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman python versi 3.6 dan R versi 3.4.1.