digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TA_PP_FAZAR_SYUKRI_NUGROHO_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_FAZAR_SYUKRI_NUGROHO_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_FAZAR_SYUKRI_NUGROHO_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_FAZAR_SYUKRI_NUGROHO_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_FAZAR_SYUKRI_NUGROHO_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_FAZAR_SYUKRI_NUGROHO_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_FAZAR_SYUKRI_NUGROHO_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Gempa bumi tektonik merupakan bencana yang sangat sering terjadi, khususnya di Indonesia. Menurut BMKG, gempa bumi tektonik terjadi akibat pelepasan energi dari dalam bumi dikarenakan adanya pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Penelitian untuk memprediksi gempa bumi yang terjadi di lokasi tertentu ini merupakan bagian dari ilmu Statistika Seismologi (Statistical Seismology). Prediksi gempa bumi tidak secara tepat dapat memprediksi komponen gempa, tetapi dapat menghitung peluang dari ketidakpastian waktu, lokasi, dan besar gempa bumi. Untuk masalah ini model stokastik dibutuhkan dan konsep yang digunakan adalah proses titik (point process). Kejadian gempa bumi bisa dipandang sebagai realisasi proses titik di dunia nyata. Selain model stokastik, adanya bantuan teknologi dapat mempermudah dan mempercepat proses analisis, serta memperdalam informasi yang bisa didapatkan dari gempa bumi itu sendiri. Dengan model stokastik dan alat komputasi, model-model yang dapat menggambarkan proses kejadian sebenarnya di alam dapat dibangun, misalkan model untuk intensitas kejadian gempa bumi yang didekati dengan distribusi tertentu