digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian terdahulu di daerah Gunung Sundoro telah membahas tatanan geologi dan geokimia batuan, namun pemetaan daerah penelitian dengan menggunakan konsep vulkanostratigrafi yang disertai dengan analisis petrogenesis yang lebih lengkap belum dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tatanan geologi, seri magma, dan lingkungan tektonik pada daerah Gunung Sundoro dan sekitarnya. Analisis pengindraan jauh digunakan untuk membagi satuan geomorfologi dan geologi tentatif yang kemudian dibuktikan kembali dengan observasi lapangan. Hasil observasi lapangan kemudian disajikan dalam peta geologi detail dengan menggunakan konsep vulkanostratigrafi. Analisis petrogenesis dilakukan dengan pengamatan sayatan tipis yang dikombinasikan dengan analisis geokimia whole rock. Dari hasil pengamatan, daerah penelitian dapat dibagai menjadi delapan satuan geomorfologi, sedangkan stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi ke dalam tiga khuluk, yaitu Khuluk Dieng, Khuluk Sundoro, dan Khuluk Sumbing, yang dibagai menjadi 28 satuan litologi. Pada daerah penelitian, Khuluk Sundoro sendiri terdiri atas empat gumuk yaitu Gumuk Pagerluhur, Gumuk Kembang, Gumuk Kekep, dan Gumuk Watu. Struktur sekunder yang berkembang pada daerah penelitian berupa Sesar Geser Mengiri Pagerejo. Hasil observasi lapangan yang didukung dengan analisis petrografi menunjukkan bahwa litologi pada daerah penelitian terdiri dari andesit, andesit piroksen, breksi piroklastik, breksi-tuf, lapili-tuf, dan tuf. Hasil analisis petrografi dikombinasikan dengan hasil perbandingan antara kadar SiO2 terhadap unsur utama dan beberapa unsur jejak menunjukkan bahwa kondisi magmatisme daerah penelitian dikontrol oleh proses seperti fraksionasi kristal, magma mixing, asimilasi, dekompresi adiabatik, dan konveksi. Berdasarkan kelimpahan fenokris yang didukung dengan analisis geokimia menunjukkan bahwa seri magma pada daerah Gunung Sundoro adalah kalk-alkali yang dihasilkan dari lingkungan tektonik batas lempeng pada daerah subduksi yang membentuk barisan pegunungan sebagai busur kepulauan (island-arc).