Experiential marketing adalah sebuah pendekatan pemasaran yang membutuhkan keterlibatan
konsumen di dalam prosesnya. Pendekatan ini menciptakan pengalaman positif dan berkesan
bagi konsumen, yang kemudian akan menciptakan hubungan yang lebih dekat antara
konsumen dan merk. IKEA adalah sebuah perusahaan yang mengaplikasikan strategi ini
dalam pemasarannya, yang dikenal dengan pengalaman berbelanja di IKEA. Selain faktor
experiential marketing, fitur produk juga memengaruhi kepuasan konsumen dan keinginan
untuk membeli kembali produk IKEA di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dibandingkan dengan fitur produk
terhadap kepuasan konsumen dan minat membeli ulang
Data primer diambil menggunakan kuesioner online dengan jumlah sampel 141 responden.
Temuan dari penelitian ini menegaskan bahwa experiential marketing memiliki hubungan
yang positif dan signifikan dengan kepuasan konsumen dan minat beli ulang, fitur produk
memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan konsumen, dan kepuasan
konsumen memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan minat beli ulang. Di
samping itu, analisis mediasi juga dilakukan di dalam penelitian ini untuk melihat adanya
efek mediasi dari kepuasan konsumen pada hubungan antara fitur produk dan minat beli
ulang. Namun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efek mediasi yang
terjadi.
Penelitian ini memuat beberapa rekomendasi untuk strategi pemasaran IKEA Alam Sutera,
yaitu penyesuaian harga dan pendekatan experiential di luar toko IKEA. Selain itu,
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya juga dimuat dalam penelitian ini, terkait dengan
validitas diskriminan yang membutuhkan ketidaksamaan antara satu set indikator dengan set
indikator lain.