Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus ssp. morio) adalah mamalia arboreal
terbesar di dunia yang keberadaannya saat ini terancam punah karena habitat yang
hilang dan perburuan liar. Sebagian orangutan diantaranya tinggal di tempat
penampungan atau rehabilitasi dan diupayakan untuk dilepasliarkan kembali. Pulau
Juq Kehje Sewen merupakan hutan sekunder di kawasan pelepasliaran yang terletak
di area konservasi perkebunan sawit, yang saat ini dihuni oleh 9 orangutan
rehabilitan dan 4 orangutan liar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
komposisi vegetasi tumbuhan pakan, menganalisis perilaku pemanfaatan pohon
pakan, mengestimasi ketersediaan pohon pakan dan menentukan daya dukung
kawasan hutan Pulau Juq Kehje Sewen. Analisis vegetasi digunakan untuk
mengetahui komposisi dan dominasi tumbuhan pakan dan non-pakan. Metode focal
animal sampling dan instantaneous sampling digunakan untuk mengamati perilaku
dan pengambilan makan harian terhadap 6 ekor orangutan rehabilitan. Estimasi
daya dukung diperoleh dari hasil bagi antara produktivitas tumbuhan pakan dengan
konsumsi harian orangutan. Produktivitas pakan yang dihitung meliputi bagian
buah, daun dan umbut. Terdapat 128 spesies tumbuhan dan 65 spesies diantaranya
adalah tumbuhan pakan orangutan. Jenis tumbuhan yang utama dikonsumsi adalah
Ficus sp.3, Ficus racemosa, Dracontomelon dao, Syzygium sp.1 dan Averrhoa
carambola. Rata-rata persentase aktivitas makan adalah 39,74% dengan komposisi
diet tertinggi adalah buah (43,11%). Sebanyak 97,24% sumber pakan orangutan
merupakan hasil pencarian pakan alami, sedangkan sisanya adalah pakan
pemberian manusia. Perilaku makan tertinggi adalah makan sambil duduk dan
bergelantungan. Persentase rata-rata konsumsi pakan orangutan adalah 3,1 kg/hari.
Produktivitas buah matang adalah 6,22 kg/ha per hari, produktivitas daun adalah
1,89 kg/ha per hari, produktivitas umbut adalah 27,12 kg/ha per hari sehingga
estimasi daya dukung Pulau Juq Kehje Sewen untuk orangutan rehabilitan adalah
6,72 ekor yang dibulatkan menjadi 6 ekor. Hasil ini melebihi taksiran daya dukung
untuk orangutan liar sebanyak 3 ekor.