digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Bun merupakan salah satu lapangan minyak bumi di Cekungan Sumatra Tengah, Riau. Stratigrafi lapangan ini terdiri dari Formasi Pematang, Menggala, Bangko, Bekasap, dan Telisa. Penelitian dilakukan pada kelima formasi tersebut untuk menentukan penyebaran asosiasi fasies dan lingkungan pengendapan. Kemudian dilakukan penelitian untuk menentukan geometri reservoir, distribusi properti petrofisika, dan perhitungan cadangan minyak (original oil in place) pada reservoir A1 dan A2. Reservoir A1 merupakan bagian dari Formasi Menggala dan reservoir A2 merupakan bagian Formasi Pematang. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa batuan inti yang terdapat di Formasi Pematang, laporan biostratigrafi, dan log sumur dari tujuh sumur daerah penelitian. Hasil analisis batuan inti menunjukkan bahwa litofasies penyusun Formasi Pematang adalah sembilan litofasies batupasir-konglomerat yaitu Smvf, Smm, Smcvc, Scm, Sxlfm, Scxl, G, Gbgvc, Rgvcp, dan satu litofasies batulempung-batulanau yaitu Fm. Dari analisis batuan inti, elektrofasies, dan laporan biostratigrafi, Formasi Pematang berada pada lingkungan pengendapan sungai berumur Miosen Awal. Kemudian dari analisis elektrofasies dan laporan biostratigrafi, Formasi Menggala, Bangko, Bekasap, Telisa berturut-turut berada pada lingkungan pengendapan braided river, estuari dominasi pasang surut, estuari dominasi pasang surut, dan tidal shelf berumur Miosen Awal. Asosiasi fasies pada reservoir A1 dan A2 berupa channel-fill dengan arah pengendapan timur laut – barat daya . Hasil analisis petrofisika menunjukkan reservoir A1 memiliki nilai rata-rata porositas efektif 0,178 dan nilai rata-rata saturasi air efektif 0,311. Hasil analisis petrofisika pada reservoir A2 menunjukkan nilai rata-rata porositas efektif 0,182 dan nilai rata-rata saturasi air efektif 0,433. Hasil estimasi cadangan minyak menunjukkan volume dari interval reservoir A1 sebesar 0,26 – 0,76 MMbbl dan reservoir A2 sebesar 5,49 – 18,52 MMbbl.