digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengadaan memainkan peran utama dalam menekan biaya material. Banyak perusahaan mengandalkan sumber global (luar negeri) untuk tetap kompetitif dan bertahan di pasar kompetitif saat ini. Pengadaan barang impor sangatlah rumit dikarenakan peraturan kepabeanan sangat dinamis sehingga sumber daya manusia dan proses bisnis perusahaan harus dapat beradaptasi dalam perubahan tersebut. Kegagalan beradaptasi dapat menyebabkan timbulnya kendala dan kerugian, diantaranya naiknya biaya pelabuhan, biaya penumpukan barang, risiko kualitas barang yang dapat menurun dan risiko keterlambatan progress proyek yang ditangani PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sebagai perusahaan BUMN karya, dwelling time Wika rata-rata berada pada 7,6 hari, jauh dari target pemerintah yaitu 2,5 hari. Pengembangan perbaikan proses bisnis administrasi pabean internal diperlukan agar dapat mencapai angka yang lebih baik mendekai target pemerintah atau melebihi target atas hasil benchmark di internal perusahaan yaitu 3-4 Hari (50%). Perbaikan proses bisnis menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI). Tahap selanjutnya adalah pengembangan model simulasi dari alternatif yang ada. Model simulasi ini digunakan untuk menguji capaian kinerja oleh model yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya. Simulasi dirancang dengan bantuan software Promodel. Hasil dari penelitian menghasilkan model alternatif 1 penggunaan teknologi pembayaran dan eliminasi birokrasi (di departemen keuangan dan direksi), dan model alternatif 2 dengan menekankan pengurangan birokrasi dan pengurangan organisasi yang terlibat (proyek, Departemen keuangan, dan direksi, Bank). Perbandingan rerata sistem alternatif 2 dengan model alternatif 1 dan model sistem aktual, yaitu secara berturut-turut 2,3 hari, 5,1 hari dan 7,6 hari. Model alternatif 2 memiliki rata-rata waktu proses administrasi pabean impor lebih kecil dibandingkan kedua model lainnya, dan dapat mengurangi jumah proses 40% dan mengurangi aktor yang terlibat sebesar 35%.