digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Imunomodulator adalah senyawa yang dapat memodifikasi respons imun. Imunomodulator dapat meningkatkan respons imun yang berguna untuk penderita yang terinfeksi atau defisiensi sistem imun seperti AIDs, atau menekan respons imun atau tolerogen yang bermanfaat untuk penyakit autoimun seperti lupus dan pasien yang menjalani transplantasi organ. Penelitian ini bertujuan mengkaji efek imunomodulator ekstrak lumut hati (Marchantia paleacea Bertol.) serta aplikasinya pada model hewan uji yang diinduksi Salmonella typhimurium. Zat aktif dari herba lumut hati diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Karakterisasi ekstrak ditentukan sesuai panduan WHO. Aktivitas imunomodulator ekstrak diuji pada mencit BALB/c dengan metode bersihan karbon, pengukuran titer antibodi, reaksi hipersensitivitas tipe lambat (DTH) dan penentuan kadar sitokin. Efek imunomodulator ekstrak etanol lumut hati (EELH) pada hewan terinfeksi Salmonella typhimurium ditentukan melalui pemeriksaan profil perubahan berat badan hewan uji, gejala toksisitas, mortalitas, biokimia serum darah (SGPT, albumin dan protein total) serta pemeriksaan jaringan hati. Hasil karakterisasi dalam rangka penjaminan mutu ekstrak menunjukkan kadar air ekstrak 4,98%, sari larut air 7,49%, sari larut etanol 34,88% dan kadar abu total 8,77% serta bobot jenis ekstrak lumut hati 5% b/v adalah 0,8140 g/mL. Ekstrak etanol lumut hati mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenolik, tanin dan steroid/ triterpenoid. Hasil uji imunomodulator menunjukkan ketiga dosis uji EELH bersifat imunostimulasi dengan indeks fagositik > 1,3. Ketiga dosis (13, 26 dan 52 mg/kg bb) EELH juga dapat meningkatkan indeks hati secara bermakna (p