Abstrak: Merkuri atau Hg merupakan logam berat yang berbentuk cair dan bersifat sangat beracun bagi makhluk hidup dan susah diuraikan sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Merkuri secara luas digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia global melalui UNEP melakukan upaya pengurangan dan penghapusan merkuri. Indonesia termasuk salah satu negara yang aktif dalam perumusan konvensi Minamata. Indonesia sendiri menunjukkan komitmennya melalui rencana aksi nasional penghapusan penggunaan merkuri pada pertambangan emas skala kecil (PESK) 2014-2018. Hal ini dikarenakan banyaknya pemakaian merkuri secara ilegal pada PESK sebesar 195 ton. Untuk mengetahui banyaknya merkuri yang beredar di Indonesia diperlukan suatu inventarisasi. Pelaksanaan inventarisasi merkuri dilakukan menggunakan Hg Toolkit level 1 dan 2 yang dikeluarkan oleh UNEP. Selain itu, juga dilakukan perbandingan pemakaian Toolkit level 1 tahun 2010, level 1 tahun 2015, dan Toolkit level 2 tahun 2015. Terdapat perbedaan terkait penggunaan UNEP Hg Toolkit level 1 tahun 2010 dan 2015, seperti berikut: a) perubahan detail aktivitas, b) perubahan default input faktor dalam perhitungan, c) banyaknya emisi Hg yang dihasilkan meningkat dari tahun 2010 sebesar 327.866 kg Hg menjadi 389.060 kg Hg pada tahun 2015. Pada Hg Toolkit level 2, inventarisasi dilakukan hanya sektor pembangkit listrik batubara dan pertambangan emas skala kecil karena ketersediaan data yang ada. Emisi yang dihasilkan Toolkit level 2 tahun 2015 pada sektor pembangkit listrik yang berkapasitas besar mempunyai nilai 105.070 kg Hg, lebih besar daripada Toolkit level 1 tahun 2015 sebesar 13.022 kg Hg. Sedangkan pada PESK mengalami kenaikan signifikan dari Toolkit level 1 tahun 2015 menjadi 3.149.000 kg pada Toolkit level 2 tahun 2015. Inventarisasi Toolkit level 1 tahun 2015 menghasilkan dua sektor terbesar yaitu PESK dan penggunaan dan pembuangan produk yang mengandung merkuri. Hasil dari inventarisasi tersebut akan digunakan sebagai usulan penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN).
Perpustakaan Digital ITB