digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK DESI WINDATININGSIH
PUBLIC Alice Diniarti

COVER DESI WINDATININGSIH
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 DESI WINDATININGSIH
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 DESI WINDATININGSIH
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 DESI WINDATININGSIH
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 DESI WINDATININGSIH
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 DESI WINDATININGSIH
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA DESI WINDATININGSIH
PUBLIC Alice Diniarti

Uji validasi data merupakan suatu proses pemeriksaan untuk memastikan data hidrologi yang disajikan telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan salah satu bagian dari proses kendali mutu. Teknik validasi dirancang untuk mendeteksi kesalahan umum yang mungkin terjadi dan hasil validasi didesain untuk menunjukkan alasan mengapa suatu nilai data ditandai. Permasalahan yang terjadi yaitu adanya kondisi ketersediaan data hidrologi khususnya data debit saat ini secara umum masih rendah. Kualitas data debit dapat dikatakan rendah disebabkan oleh berbagai jenis kesalahan seperti kesalahan acak, kesalahan karena data tidak homogen ataupun adanya data hilang atau tidak lengkap. Adanya data tidak homogen dapat terjadi karena adanya kerusakan alat, kesalahan pencatatan data, perubahan fenomena hidrologi yang terjadi akibat perubahan alam dan ulah manusia (seperti adanya perubahan fungsi lahan, pemanfaatan air, dll). Oleh karena itu perlu dilakukan suatu uji validasi terhadap data debit. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisis metode uji validasi homogenitas dan trend, mendeteksi penyimpangan data, memberikan informasi tentang kondisi kualitas data dengan jenis kategori. Metode yang digunakan pada kajian ini yaitu berupa pengumpulan dan pemilihan data debit dengan panjang rekaman data > 30 tahun, pengecekan data secara visual, perhitungan Base Flow Index (BFI), uji homogenitas dengan metode Pettitt dan T pada tingkat signifikansi 5%, uji trend dengan metode Mann Kendall dan Spearman pada tingkat signifikansi 5%, evaluasi perbandingan hasil uji validasi, kesimpulan dan rekomendasi berupa penentuan kriteria hasil uji data. Uji validasi data debit dengan studi kasus DAS Citarum Hulu dilakukan pada 4 pos duga air terpilih, yaitu pos Citarum-Nanjung, Cigulung-Maribaya, Ckapundung-Maribaya dan Cikapundung-Gandok. Hasil kajian uji homogenitas dengan metode Pettitt dan T pada tingkat siginifikansi 5% menunjukkan bahwa metode Pettitt lebih baik diterapkan pada kajian ini karena memiliki populasi data debit yang tidak berdistribusi normal, di mana kelebihan dari metode Pettitt yaitu dapat menguji data tanpa adanya asumsi harus berdistribusi normal. Hasil Uji trend dengan metode Mann Kendall dan Spearman pada tingkat signifikansi 5% menunjukkan bahwa hasil signifikansi kedua metode relatif sama, karena kedua uji tersebut memiliki metode statistik non parametrik, kekuatan kedua uji ini relatif sama tergantung pada tingkat signifikansi, ukuran sampel data, dan bergantung pada jenis distribusi. Terkait kondisi data di DAS Citarum Hulu, hasil pengujian menunjukkan bahwa pos Citarum-Nanjung mempunyai homogenitas dan trend yang baik, sehingga kondisi data pos Citarum-Nanjung berkategori Baik. Pos Cigulung-Maribaya mempunyai homogenitas yang jelek sehingga tidak dapat dievaluasi lebih lanjut untuk uji trend, perlu dilakukan kajian khusus untuk perbaikan data pada pos tersebut untuk dapat meningkatkan kategori kualitas data, sehingga kondisi data pos Cigulung-Maribaya berkategori Jelek. Pos Cikapundung-Maribaya mempunyai homogenitas cukup baik (sedang) dan mempunyai kenaikan trend debit pada periode tahun 1980an serta penurunan trend BFI pada periode 1990-2013, hal ini mengindikasikan adanya terjadi pengaruh perubahan fungsi lahan pada periode tahun tersebut. Pos Cikapundung-Gandok mempunyai homogenitas cukup baik (sedang) dan mempunyai kenaikan trend debit pada tahun 2000-2013 serta trend BFI yang netral (tidak ada trend), hal ini mengindikasikan adanya terjadi pengaruh perubahan fungsi lahan, oleh karena itu, pos Cikapundung-Maribaya dan Cikapundung-Gandok berkategori Sedang. Hasil analisis pada kajian ini menunjukkan bahwa homogenitas dan trend debit di DAS Citarum Hulu terjadi tidak merata. Trend debit di sub DAS Cikapundung mengalami kenaikan secara signifikan mulai tahun 1980an dan mengalami penurunan trend BFI di pos Cikapundung-Maribaya pada tahun 1990-2013. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya terjadi pengaruh perubahan fungsi lahan pada sub DAS Cikapundung.